in ,

Kasus COVID-19 Melonjak Tajam, Sejumlah Dokter Spesialis di Malaysia Desak Pemerintah Tetapkan LOCKDOWN!

Para dokter itu mendesak pemerintah Malaysia dengan urgensi untuk menempatkan seluruh negara itu di bawah status lockdown sekarang juga sebelum semuanya mulai menyebar di luar kendali.

CakapCakapCakap People! Sejumlah dokter spesialis di Malaysia sangat mendesak pemerintah Malaysia untuk mempertimbangkan pelaksanaan lockdown (isolasi) nasional setelah negara itu mengalami lonjakan tajam kasus COVID-19, yaitu sebanyak 190 kasus pada Minggu, 15 Maret 2020, sehingga total kasus telah mencapai 428. Jumlah tersebut dianggap mengkhawatirkan.

Lonjakan tajam dari kasus tersebut dikaitkan dengan kegiatan ‘Ijtima’ Tabligh’ yang melibatkan lebih dari 14.500 jamaah di Masjid Jamek Sri Petaling, yang telah menjadikan Malaysia sebagai negara yang paling parah di Asia Tenggara hingga saat ini. 

Sebanyak 40 peserta dari kegiatan empat hari ‘Ijtima Tabligh’ di Masjid Jamek Sri Petaling, telah dites positif terkena virus corona Covid-19. [Sumber foto: Facebook / DGHisham via New Straits Times]

Melansir World of Buzz, Senin, 16 Maret 2020, enam dokter spesialis Malaysia yang terdiri dari Dr Teoh Boon Wei, Dr Asha Prerna, Dr Devindran Manoharan, Dr Sivaneswaran Annandan, Dr Kumar Neeraj, dan Dr Komella Prakasam mendesak pemerintah Malaysia dengan urgensi untuk menempatkan seluruh negara itu di bawah status lockdown sekarang juga sebelum semuanya mulai menyebar di luar kendali.

“Rekan-rekan medis dan saya telah mencermati perkembangan pandemi Covid-19. Saya yakin Anda dibantu oleh anggota-anggota terkemuka dari ikatan medis, termasuk dokter ID (infectious disease), intensivists, ahli virologi, dan ahli epidemiologi. Tapi, saya bertanya-tanya apakah pihak berwenang telah mempertimbangkan untuk menetapkan lockdown?”, kata salah satu dokter berpengalaman dalam pernyataan bersama.

Menurut saran dari para praktisi medis, tidak hanya lockdown yang memungkinkan pembawa virus yang mematikan mudah diisolasi dan diidentifikasi, tetapi langkah itu juga akan meminimalkan penyebaran penyakit yang cepat.

Lockdown bisa menjadi satu-satunya cara karena tampaknya warga masih menggunakan cara pencegahan virus dengan santai: “saran untuk melakukan jarak aman satu sama lain [social distancing] seperti diabaikan, karena saya melihat orang-orang menjalani kehidupan sehari-hari mereka seolah-olah tidak ada ancaman sama sekali.”

Ilustrasi. [Foto: Kuala Lumpur]

“Saya memang mempertimbangkan implikasi dari langkah-langkah tersebut, tetapi kami tidak ingin terlambat, seperti negara lain, yang sedang berjuang dalam pertempuran yang kalah sekarang. Setiap hari adalah penting,” kata pernyataan itu yang ditujukan kepada Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia saat ini, Datuk Dr Noor Hisham Abdullah.

“Jika di-lockdown, banyak pembawa virus di komunitas sekarang akan muncul ketika mereka mengalami gejala, sementara pada saat yang sama, mereka tidak menulari yang lain. Saya mengerti dampaknya terhadap tatanan sosial dan ekonomi (ini akan diperlukan) tetapi jika ini meledak, kita akan menghadapi hasil yang lebih buruk.”

Kita tidak bisa menunggu lebih lama sebelum segalanya menjadi lebih buruk dari yang sudah ada. Pemerintah perlu mengambil tindakan sekarang sebelum seluruh bangsa menderita akibat COVID-19.

One Comment

Leave a Reply

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tak Memiliki Hand Sanitizer? Jangan Takut, Jaga Kebersihan dengan Cara Ini!

NASA Buka Pendaftaran Jadi Astoronot Masa Depan yang Bakal Dipersiapkan untuk Misi Bulan ke Mars