CakapCakap – Cakap People! Lonjakan kasus baru virus corona sedang mengalami tren perlambatan di Indonesia dalam tiga minggu terakhir, meski rata-rata hariannya masih sedikit lebih tinggi dari bulan sebelumnya.
Total kasus virus corona mingguan mencapai 27.612, turun dari 28.220 di minggu sebelumnya dan dari 29.446 dua minggu lalu dalam bulan Oktober 2020.
Indonesia telah mencatat total 396.454 kasus hingga Selasa, 27 Oktober 2020, setelah bertambah 3.520 dari jumlah hari sebelumnya, menurut data terakhir dari Kementerian Kesehatan.
Korban meninggal naik 101 orang pada hari Selasa, 27 Oktober 2020, sehingga total menjadi 13.512 orang. Jumlah pasien yang pulih telah mengalahkan kasus baru untuk hari keempat berturut-turut, yaitu bertambah 4.576 per Selasa sehingga jumlah total pasien COVID-19 yang sembuh menjadi 322.248 atau 81,3 persen dari kasus yang dilaporkan.
Peningkatan jumlah pasien sembuh yang signifikan telah memangkas jumlah total kasus aktif menjadi 60.694 dari 64.000 lebih pada lima hari lalu.
Namun, secara rata-rata negara ini masih mencatat di atas 4.000 kasus perhari setiap bulan hingga saat ini, dibandingkan dengan rata-rata 3.740 per hari di bulan September.
Indonesia telah menambahkan 109.446 kasus virus corona sejak 1 Oktober dan akan mencapai angka 400.000 dalam beberapa hari ke depan.
Pertumbuhan Lebih Lambat
Beberapa hotspot utama, terutama Jakarta, melaporkan pertumbuhan yang lebih lambat dalam kasus baru virus corona.
Ibu kota negara ini mengalami lonjakan dramatis pada akhir Agustus, ketika jumlah harian mulai melewati angka 1.000, dan sekarang telah melipatgandakan jumlah total kasusnya. Tetapi rata-rata dalam tujuh hari terakhir di Jakarta telah turun menjadi 923 kasus per hari dari 1.186 kasus per hari dua minggu lalu.
Menurut penghitungan terakhir pada Selasa, 27 Oktober 2020, Jakarta memiliki total 102.678 kasus, termasuk 2.188 kematian. Kota ini adalah rumah bagi 26 persen dari keseluruhan kasus di Indonesia, yang berarti berdampak besar pada cara negara menangani pandemi.
Di Jawa Timur telah terjadi rata-rata 287 kasus per hari sejak awal bulan Oktober, dibandingkan dengan rata-rata 340 kasus per hari pada bulan September. Provinsi ini telah mencatat total 51.506 kasus, termasuk 3.704 kematian, sejak wabah dimulai.
Pada satu titik, Jawa Timur sempat tercatat memiliki jumlah kasus terbesar secara nasional hingga Jakarta mengalami lonjakan yang dramatis.
Di antara sepuluh provinsi yang terkena dampak terparah, Kalimantan Selatan adalah satu-satunya provinsi yang telah mengambil jalur yang benar untuk meratakan kurva. Jumlah harian di provinsi ini mencapai puluhan dalam tiga hari terakhir, dengan rata-rata hanya 49 kasus per hari month-to-date. Provinsi ini telah mencatat total 11.662 kasus sejak wabah.
Terpukul sejak awal oleh virus tersebut, Kalimantan Selatan kini telah turun ke urutan kesepuluh dan akan disusul oleh Bali dan Banten bulan depan jika tren saat ini berlanjut.
Lonjakan juga melambat di Sulawesi Selatan (18.155), Sumatera Utara (12.745) dan Bali (11.520) – semuanya berhasil mempertahankan jumlah kasus harian dalam dua digit.
Pertumbuhan yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya
Situasinya sangat berbeda di Riau dan Sumatera Barat. Hampir dua bulan lalu, dua provinsi di Pulau Sumatera ini berada di peringkat lebih rendah dari peringkat ke-15, tetapi saat ini Riau memiliki jumlah kasus virus corona terbesar keenam dan Sumatera Barat tepat di belakangnya.
Antara 1 September 2020 hingga Selasa, 27 Oktober 2020, jumlah total kasus di Riau telah melonjak dari 1.924 menjadi 13.998, peningkatan yang mengejutkan sebesar 627 persen.
Sumatera Barat mengikuti pola yang sama, dari 2.240 kasus pada 1 September menjadi 13.373 saat ini. Ada rata-rata 263 kasus per hari sejak awal bulan Oktober, jumlah tertinggi setelah empat provinsi teratas di Jawa.
Sementara itu, Kalimantan Timur rata-rata hariannya lebih tinggi dari bulan lalu, yaitu 174 kasus per hari pada Oktober berbanding 147 kasus per hari pada September. Total kasusnya kini menjadi 13.348 per Selasa, 27 Oktober 2020.
Kasus-kasus baru juga meningkat di Jawa Barat dan Jawa Tengah, keduanya menduduki peringkat ketiga dan keempat, dalam jumlah kasus.
Jawa Barat telah mencatat rata-rata 464 kasus per hari bulan ini, nomor dua setelah Jakarta, sehingga jumlah total kasusnya menjadi 34.745.
Jawa Tengah mengungguli Jawa Timur dengan rata-rata 370 kasus per hari sampai saat ini. Provinsi ini memiliki total 32.414 kasus, termasuk 1.701 kematian hingga Selasa, 27 Oktober 2020, melansir Jakarta Globe.