CakapCakap – Cakap People! Para karyawan di Blue Origin telah melabeli perusahaan ruang angkasa milik Jeff Bezos itu sebagai tempat kerja yang ‘toxic‘ dan mengklaim bahwa Jeff Bezos lebih memprioritaskan ‘bersaing dengan miliarder lain’ dibanding masalah keselamatan.
Dalam sebuah surat terbuka yang ditulis oleh sekelompok 21 karyawan dan mantan karyawan, Bezos dan Blue Origin dituduh memaksakan jadwal yang tidak aman untuk memenangkan apa yang disebut sebagai perlombaan ruang angkasa kedua, serta mendorong lingkungan tempat kerja yang ‘seksis’.
“Bersaing dengan miliarder lain – dan ‘membuat progres untuk Jeff’ – tampaknya lebih diutamakan daripada masalah keamanan yang akan memperlambat jadwal,” tulis penulis utama Alexandra Abrams, mantan kepala komunikasi karyawan Blue Origin.
Akibatnya, klaim surat itu, beberapa karyawan mengatakan bahwa mereka sendiri tidak akan merasa aman terbang di pesawat ruang angkasa Blue Origin, meskipun Jeff Bezos sendiri telah terbang ke ruang sub-orbital di salah satu roket perusahaan itu awal tahun ini.
Melansir Unilad.co.uk, surat terbuka itu berbunyi:
“Banyak dari kita telah menghabiskan karir kita dengan bermimpi membantu meluncurkan roket berawak ke luar angkasa dan menyaksikannya dengan aman mendarat kembali di Bumi.
“Tetapi ketika Jeff Bezos terbang ke luar angkasa Juli ini, kami tidak berbagi kegembiraannya. Sebaliknya, banyak dari kita menyaksikan dengan perasaan gelisah yang luar biasa. Beberapa dari kami bahkan sama sekali tidak kuat untuk menyaksikannya.”
Abrams juga mengklaim bahwa beberapa eksekutif berpangkat tinggi telah dituduh melakukan pelecehan seksual dan pelanggaran lainnya, dengan satu eksekutif diduga pertama kali dipromosikan sebelum akhirnya diberhentikan karena tuduhan dia telah meraba-raba karyawan wanita.
Alexandra Abrams, a former head of employee communications for Blue Origin, is speaking out against the company to @LaurieSegall.
“You cannot create a culture of safety and a culture of fear at the same time. They are incompatible.” pic.twitter.com/JHuFY3cjcs
— CBS Mornings (@CBSMornings) September 30, 2021
Setelah perilisan surat itu, Abrams tampil di CBS untuk membahas klaim tersebut, dengan mengatakan, “Anda tidak dapat menciptakan budaya keselamatan dan budaya ketakutan pada saat yang bersamaan. Itu tidak kompatibel.”
Abrams mengatakan dia memutuskan untuk berani berbicara setelah Blue Origin dilaporkan mulai meluncurkan perjanjian kerahasiaan yang mencegah karyawan mengambil tindakan hukum atau berbicara menentang dugaan diskriminasi dan pelecehan.
Sebagai tanggapan, juru bicara Blue Origin mengatakan kepada CNBC bahwa pihak perusahaan akan menyelidiki klaim tersebut dan “tidak menoleransi diskriminasi atau pelecehan dalam bentuk apapun”.
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Facebook Down Lagi; Kedua Kalinya Terjadi dalam Seminggu, Kenapa? - CakapCakap