in ,

Kartu Pos Dengan Cap Pos Tahun 1920 Ini Akhirnya Terkirim Setelah 100 tahun

Pesan dalam kartu pos itu ditulis dalam huruf kursif, bagian depannya menunjukkan gambar penyihir dan angsa yang memakai labu di kepalanya.

CakapCakapCakap People! Kartu pos itu sudah pudar dan lapuk, memiliki cap pos tertanggal 29 Oktober 1920, dan stempel hijau George Washington, dengan harga 1 sen.

Pesan dalam kartu pos itu ditulis dalam huruf kursif, bagian depannya menunjukkan gambar penyihir dan angsa yang memakai labu di kepalanya. Kartu pos itu ditujukan kepada Ny. Roy McQueen di Belding, Mich. Dan butuh waktu hampir satu abad kemudian pesan dalam kartu pos itu sampai.

Melansir The New York Times, Minggu, 13 September 2020, kedatangan kartu pos tersebut minggu ini membuat bingung Brittany Keech, warga Belding, Mich. Dia tidak mengerti bagaimana bisa kartu pos dari 100 tahun yang lalu sampai di kotak suratnya. Dia mendapati kartu pos itu dengan beberapa tagihan dan surat sampah di dalam kotak suratnya.

Kini Keech sedang mencari cara bagaimana menemukan penerima yang dituju oleh kartu pos tersebut, atau kerabat yang masih hidup dari orang tersebut.

“Ketika saya pertama kali melihatnya, saya berpikir, ‘Ini sudah tua,’” kenang Keech, 30 tahun, dalam sebuah wawancara pada hari Kamis, 10 September 2020.

“Saya terkejut. Mengapa tiba-tiba ini ada di sini?”

Dia menambahkan, “Saya ingin sekali menyampaikannya kepada kerabat yang masih hidup.”

Kartu pos itu bertemakan Halloween. [Foto: The New York Times]

Kartu pos adalah surat pribadi keluarga. Ini semacam menyampaikan pesan cepat seperti yang dikirim seseorang melalui pesan teks atau dalam unggahan media sosial hari ini. Kartu pos itu memiliki tema Halloween, menampilkan penyihir berambut abu-abu, angsa, burung hantu, kelelawar dan kucing dengan sapu. Terdapat tulisan: “‘Witch’, apakah Anda lebih suka menjadi … angsa atau kepala labu?”

Surat dalam kartu pos itu sendiri dimulai dengan kalimat: “Sepupu tersayang”, dan merinci bagaimana ibu penulis pesan itu menderita “lutut yang sangat lumpuh”.

Isi pesan dalam kartu pos itu berlanjut dengan kalimat: “Saya baru saja menyelesaikan pelajaran sejarah dan akan segera tidur. Ayahku sedang bercukur dan ibu memberitahuku alamatmu. ” Sesaat sebelum mengakhiri suratnya, penulis menanyakan apakah Roy membetulkan celananya.

Tanda tangan kecil tertulis di sisi kartu pos itu dan sulit dibaca. Mungkin seperti tertulis “Flossie Burgess”.

Surat dalam kartu pos itu sendiri dimulai dengan kalimat: “Sepupu tersayang”. [Foto: The New York Times]

Menurut data sensus penduduk tahun 1920, seseorang bernama Roy McQueen, dari Kanada, dan istrinya, Nora, tinggal di alamat di mana Brittany Keech sekarang tinggal bersama suami dan dua anaknya. McQueen adalah seorang manajer pertanian dan istrinya, Nora, adalah seorang ibu rumah tangga, menurut sebuah surat kabar lokal pada saat itu. Sensus tahun 1930 menunjukkan bahwa pasangan tersebut tidak lagi tinggal di Belding.

Tidak jelas di mana keberadaan kartu pos itu selama beberapa dekade terakhir, atau mengapa butuh waktu lama untuk sampai ke alamatnya. Surat-surat dari tahun atau dekade yang lalu kadang-kadang muncul di kotak surat orang, meskipun juru bicara Layanan Pos mengatakan itu jarang terjadi karena hilang dalam sistem.

“Dalam kebanyakan kasus, insiden seperti ini tidak melibatkan surat yang telah hilang di jaringan sistem kami dan kemudian ditemukan,” kata Tim Ratliff, juru bicara Layanan Pos untuk wilayah Great Lakes.

“Apa yang biasanya kami temukan adalah bahwa surat dan kartu pos lama – kadang-kadang dibeli di pasar loak, toko barang antik dan bahkan online – dimasukkan kembali ke dalam sistem kami,” katanya.

Ratliff menambahkan, “selama ada alamat pengiriman dan perangko, kartu atau surat akan terkirim.”

Brittany Keech pertama kali membagikan penemuan kartu pos itu di grup Facebook yang disebut “Belding Positive,” sebuah halaman yang menyajikan berita positif di kota berpenduduk sekitar 5.700 di timur laut Grand Rapids. Anggota dalam grup itu mengatakan mereka kagum dengan penemuan itu. Setidaknya satu orang bercanda bahwa email saja tidak dapat dikirim tepat waktu.

Beberapa anggota grup itu mencoba mencari tahu lebih banyak tentang McQueen untuk membantu Keech. Satu orang berteori bahwa seseorang mungkin telah membeli kartu pos yang sudah tua di toko dan kemudian “mengirimkannya melalui pos”.

Keech mengatakan jika dia tidak dapat menemukan kerabat keluarga McQueen, dia berencana untuk menyerahkan surat kartu pos itu ke museum setempat.

Bukan satu-satunya kartu pos yang pengirimannya terlambat hingga satu abad

Surat kartu pos itu bukan satu-satunya yang pengirimannya terlambat beberapa dekade dalam beberapa tahun terakhir.

Pada bulan Mei 2020, seorang wanita Indiana bernama Janice Tucker mengatakan bahwa dia menerima sepucuk surat dari saudara laki-lakinya yang dikirim saat Perang Vietnam. Tucker mengatakan kepada WHAS-TV bahwa surat lima halaman itu tidak ada dalam amplop aslinya yanng berprangko 5 sen, tetapi malah diberi cap pos 10 Mei 2020.

Tahun 2019 lalu, seorang wanita dan saudara laki-lakinya menerima kartu Natal dengan cap pos dari tahun 1937 dan dikirim oleh mendiang nenek mereka, menurut The Billings Gazette di Montana. Surat itu diyakini telah ditempel di bagian bawah tas kanvas sebelum seorang pekerja pos melacak kerabat pengirim, menurut surat kabar itu.

Pada tahun 2011, pasangan dari Brooklyn menerima kartu pos bertanggal 1912 dengan perangko 1 sen. Kartu itu telah dikirim seseorang pada tahun 2011 dari Denver dan tidak jelas di mana keberadaan kartu pos itu selama hampir satu abad.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Para Mahasiswa Ini Mengaku Mengidap COVID-19 Kepada Polisi dan Tetap Gelar Pesta di Rumah

Perusahaan Startup India Menelurkan Motor Listrik Bergaya Cafe Racer, Cuma 10 Juta