CakapCakap – Cakap People! Sebuah tim penjelajah mengumumkan telah menemukan sebuah kapal Jepang dari Perang Dunia II. Kapal ini yang mengangkut tawanan perang Sekutu ini tenggelam karena ditorpedo di lepas pantai Filipina pada 1942.
Bangkai kapal Montevideo Maru ditemukan setelah pencarian selama 12 hari di kedalaman lebih dari 4.000 meter, lebih dalam dari Titanic. Pencarian dilakukan di lepas pulau Luzon di Laut Cina Selatan, menggunakan kendaraan bawah air otonom dengan sonar bawaan.
Pencarian ini digagas organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk arkeologi dan sejarah maritim Silentworld Foundation yang berbasis di Sydney. Lembaga itu mengambil bagian dalam misi bersama dengan spesialis survei laut dalam Belanda Fugro dan Departemen Pertahanan Australia.
Montevideo Maru mengangkut tahanan dan warga sipil yang ditangkap setelah jatuhnya Rabaul di Papua Nugini. Kapal itu tidak ditandai membawa tawanan perang.
Pada 1 Juli 1942, kapal selam Amerika Sturgeon setelah mengintai kapal sepanjang malam, menembakkan empat torpedo, mengenai sasarannya. Serangan itu pun menenggelamkan kapal dalam waktu kurang dari 10 menit.
Mereka yang gugur dalam serangan ini termasuk 1.080 orang dari 14 negara, termasuk 979 warga Australia. “Keluarga menunggu bertahun-tahun untuk berita tentang orang yang mereka cintai yang hilang, sebelum mengetahui hasil tragis dari tenggelamnya kapal tersebut,” kata direktur Silentworld John Mullen.
Mullen menyatakan, beberapa keluarga tidak pernah sepenuhnya menerima bahwa anggota keluarganya termasuk di antara para korban. “Hari ini, dengan menemukan kapalnya, kami berharap dapat menutup banyak keluarga yang hancur akibat bencana yang mengerikan ini,” ujar Mullen.
“Upaya luar biasa di balik penemuan ini menunjukkan kebenaran abadi dari janji serius nasional Australia untuk selalu mengingat dan menghormati mereka yang melayani negara kita. Ini adalah hati dan semangat dari Lest We Forget,” kata Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.