CakapCakap – Cakap People! Kapal kontainer raksasa yang memblokir Terusan Suez setidaknya sudah bisa diapungkan kembali sebagian. Ini menjadi langkah pertama menuju pergerkan kembali salah satu arteri perdagangan terpenting di dunia.
Kapal Ever Given berhasil diapungkan kembali pada Senin, 29 Maret 2021, sekitar pukul 04.30 pagi waktu setempat di Mesir dan kapal tersebut saat ini sedang diamankan, demikian dikatakan penyedia layanan maritim Inchcape Shipping Services melalui email, seperti dilansir The Straits Times
Ini merupakan upaya baru untuk mengeluarkan kapal yang melibatkan 10 kapal tunda, menurut Otoritas Terusan Suez.
#Breaking: Suez Canal Ship is now floating. #SuezCrisis #suezcanel #SuezBLOCKED #Suez #BreakingNews pic.twitter.com/Yw92KrclCh
— International Leaks (@Internl_Leaks) March 29, 2021
Meski begitu, belum ada kejelasan soal pertanyaan krusial tentang kapan lalu lintas di kanal itu akan dimulai kembali. Kapal tersebut memiliki lambung yang rusak dan tidak jelas seberapa cepat kapal tersebut dapat membuka jalan bagi kapal lain untuk melewatinya.
Kapal Ever Given – yang lebih panjang dari lebar kanal dan terjepit di seberang jalur air – kandas sejak Selasa, 23 Maret 2021 lalu, menyebabkan penumpukan ratusan kapal dan mengganggu jalur pasokan global yang sudah di bawah tekanan.
Tim penyelamat menggunakan kapal tunda dan kapal keruk untuk mengekstraksi haluan kapal dari tepi berpasir tempat kapal itu kandas setidaknya di kedalaman lima meter.
Setelah kapal dibersihkan, pihak berwenang akan bekerja untuk memungkinkan lalu lintas dilanjutkan melalui kanal yang merupakan jalur bagi sekitar 12 persen perdagangan dunia.
Penghitungan terakhir, sebanyak 450 kapal macet, sedang menunggu atau menuju ke jalur air. Kapal yang lainnya mengalihkan rute ke yang lebih panjang di sekitar ujung selatan Afrika.
“Domino telah digulingkan,” Lars Jensen, kepala eksekutif SeaIntelligence Consulting di Kopenhagen, menulis di media sosial pada akhir pekan.
“Penundaan dan pengalihan rute yang sudah terjadi akan menimbulkan efek riak pada kapal dan peralatan kosong yang akan dirasakan selama beberapa bulan.”
Perusahaan dari Ikea hingga Caterpillar Inc telah terpengaruh oleh peristira tersebut dan ribuan hewan hidup terjebak di dalam kapal di daerah tersebut. Barang-barang konsumen, input industri, dan komoditas dari minyak hingga kopi terjebak dalam kemacetan, dengan eksportir Asia dan importir Eropa yang terdampak paling langsung.
Perkiraan kasar menunjukkan bahwa penyumbatan kapal itu menghabiskan biaya sekitar US $ 400 juta, atau Rp 5,78 triliun per jam, berdasarkan perhitungan dari Lloyd’s List yang menyatakan lalu lintas ke arah barat bernilai sekitar US $ 5,1 miliar per hari dan lalu lintas ke arah timur sekitar US $ 4,5 miliar.
Finally, the ship was moved by us, the Egyptians. All thanks to our friends for the support 🇪🇬☝️#SuezBLOCKED #Suez #Egypt #EVERGIVEN #SuezCanal #shipping #مصر #BreakingNews #قناه_السويس #كلنا_معك_يا_مصر #السعودية #الامارات #مصر_هتعدي_وقد_التحدي pic.twitter.com/m5SjR0flUC
— Mo Ashry (@mea201497) March 29, 2021
Kecelakaan – yang terjadi saat kapal raksasa mencoba menavigasi kanal dengan angin kencang dan jarak pandang yang buruk – adalah pengingat lain dari kerapuhan rantai pasokan global yang sudah diuji oleh pandemi.
Industri peti kemas sudah mengalami krisis pasokan untuk peti kemas seukuran truk yang sekarang penting untuk diperdagangkan – dan beroperasi dengan kapasitas penuh.
Investigasi tentang apa yang salah saat Ever Given mencoba menavigasi jalur air sempit terus berlanjut, serta mengurai kewajiban dan klaim asuransi.