in ,

Jumlah Miliarder Singapura Bertambah Dalam Setahun Terakhir Ini Meski Pandemi

Singapura saat ini memiliki 25 miliarder, 4 orang di antaranya muncul di periode survei terbaru.

CakapCakapCakap People! Singapura mencatat tambahan tiga miliarder baru selama setahun terakhir ini. Jumlah tersebut terungkap lewat laporan UBS dan PricewaterhouseCoopers (PwC) yang dirilis pada hari Rabu, 7 Oktober 2020.

Melansir The Straits Times, Kamis, 8 Oktober 2020, dalam laporan itu disebutkan bahwa saat ini, wilayah Asia Pasifik memiliki sekitar 831 miliarder, sekitar 38 persen dari total miliarder dunia. Semuanya menyumbang kekayaan sebesar 3,3 triliun dolar AS, atau masing-masing memiliki rata-rata 4 miliar dolar AS di rekeningnya.

Singapura memiliki total 25 miliarder. [Foto: Straits Times]

Laporan dari UBS dan PwC mengamati pergerakan kekayaan sekitar 2.000 miliarder dari 43 pasar utama di seluruh dunia.

Studi tahunan ini biasanya akan mencakup periode dari 6 Maret 2019 hingga 7 April tahun ini, tetapi tahun ini diperpanjang hingga 31 Juli untuk memperhitungkan efek pandemi virus corona.

Singapura saat ini memiliki 25 miliarder, 4 orang di antaranya muncul di periode survei terbaru. Tapi 1 orang harus keluar dari gelar miliarde pada periode periode perpanjangan April hingga Juli 2020.

Laporan itu tidak menyebutkan nama para miliarder tersebut.

Total kekayaan para miliarder di Singapura juga bertambah sekitar 11 persen, dengan total mencapai 79,1 miliar dolar AS per bulan April. Pada periode April-Juli, angkanya melonjak 30 persen menjadi 102,6 miliar dolar AS.

Singapura. [Foto: AFP]

Kemampuan bermain di pasar saham

Tren ini sejalan dengan V-shaped rebound di pasar saham global pada periode April-Juli. Hal ini mendorong kekayaan miliarder ke level tertinggi, yaitu 10,2 triliun dolar AS.

Anuj Kagalwala, pemimpin manajeman pajak aset dan kekayaan PwC Singapura mencatat bahwa fenomena bertambahnya miliarder terjadi karena banyak miliarder yang kekayaannya terkait dengan bisnis yang terdaftar di pasar saham.

Dia juga mencatat bahwa pandemi telah memperburuk kesenjangan antara inovator dan disruptor di sektor teknologi, pelayanan kesehatan, industri, dan lainnya di bidang ekonomi yang sekarang lesu.

Diungkapkannya juga bahwa 81 persen miliarder di Asia-Pasifik adalah usaha mandiri, yang menunjukkan tingkat peluang dan pertumbuhan yang tinggi di sini.

Angka itu 98 persen di China daratan, yang mencetak rekor baru 415 miliarder tahun ini meskipun ada pandemi. Mereka memiliki kekayaan gabungan sebesar 1,7 triliun dolar AS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Korea Utara Bakal Pamer Senjata Baru Dalam Parade Militer Besar-besaran Akhir Pekan Ini

Perusahaan Ini Hadiahkan 4.116 Mobil Kepada Karyawannya Sebagai Bonus