CakapCakap – Cakap People! Ketika mencoba menyelesaikan konflik dengan pasangan, ada kalanya orang merasa seperti sedang ngomong sama tembok (stonewalling). Dalam kondisi seperti itu, pasangan benar-benar menutup diri, tak mau menggubris apapun.
Seorang terapis perkawinan dan keluarga berlisensi dan pendiri Take Root Therapy, Saba Harouni Lurie, menjelaskan stonewalling adalah tindakan menutup dan menarik diri dari percakapan selama konflik.
Menurut Lurie, ada beberapa tanda bahwa pasangan mungkin menghalangi kamu menyelesaikan konflik:
1. Menolak menjawab pertanyaan langsung kamu.
2. Mendiamkan kamu.
3. Pergi di tengah pertikaian.
4. Menghindari kontak mata saat berbicara.
5. Memutar bola mata saat kamu berbicara dengannya.
6. Menolak disalahkan.
7. Mencoba mengubah topik pembicaraan saat kamu berbicara.
8. Berusaha mematahkan usaha kamu.
“Stonewalling bisa sangat berbahaya bagi suatu hubungan. Itu bisa diartikan sebagai kurangnya perhatian tentang perasaan pasangan lain dan keengganan untuk berkolaborasi dan mencari solusi,” kata Lurie dilansir Insider, Jumat 20 Januari 2023.
Ada berbagai alasan seseorang melakukan stonewalling. Alasan yang disengaja termasuk perilaku toksik. Pelaku sengaja menggunakannya untuk mendapatkan apa yang dia inginkannya.
Lurie mengatakan beberapa kemungkinan alasan seseorang dengan sengaja menghalang-halangi kamu. Mereka bisa menggunakannya sebagai taktik manipulasi untuk menghindari pertanggungjawaban.
Pasangan juga dapat mengabaikan kamu sebagai cara untuk menghukum. Pasangan pun bisa melakukannya dengan sengaja untuk mencoba meredakan konflik, mungkin untuk mencegah kamu mengakhiri hubungan.
“Individu yang menunjukkan perilaku diam sering berasumsi seperti, ‘Apa tanggapan pasangannya terhadap sikap diam tersebut,’ yang dapat terasa seperti mereka memiliki ‘keunggulan’ dalam hubungan,” kata seorang terapis pernikahan berlisensi dan dokter psikologi, Sahar Martinez.
Martinez mengatakan seseorang mungkin dengan sengaja memberikan perlakuan diam kepada pasangannya karena mereka ingin dalam posisi berkuasa. Di sisi lain, beberapa orang secara tidak sengaja bungkam karena mereka tumbuh dewasa menyaksikan pengasuhan serupa.
Dengan mengatasi masalah diri sendiri dan trauma masa lalu, Martinez memastikan mereka akan memiliki hubungan masa kini dan masa depan lebih sehat.
Berikut adalah enam langkah yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi stonewalling.
Munculkan stonewalling saat kamu sedang tidak bersemangat
Kamu bisa mendiskusikan kepada pasangan waktu yang tepat untuk memiliki waktu untuk membicarakan sesuatu. Ini akan membantu pasangan melihat bahwa kamu mencoba memahami dari asal masalah sehingga kelak lebih nyaman mengekspresikan diri selama konflik.
Gunakan bahasa yang langsung dan deskriptif
Martinez mengatakan cara terbaik mengatasi perilaku diam adalah dengan berbicara secara langsung. Katakan apa yang kamu butuhkan dari pasangan.
Ceritakan rasanya ketika pasangan membuat kamu seolah berbicara dengan tembok. Ini juga dapat membantu pasangan menyadari bahwa dia juga tidak suka diperlakukan seperti itu.
Perhatikan bahasa tubuh
Saat kamu aktif dalam konflik dengan pasangan, Lurie menyarankan untuk memperhatikan bahasa tubuh, misalnya jika pasangan menyilangkan tangan atau menoleh untuk memalingkan muka. Pada saat-saat itu, mungkin akan membantu untuk berhenti sejenak atau mengambil napas.
Perhatikan perilaku sendiri
Sangat penting untuk berhati-hati karena orang mudah untuk meniru perilaku diam pasangan, seperti membalasnya dengan diam. Beri tahu pasangan bahwa kamu ingin melanjutkan percakapan saat kamu berdua bisa berkumpul untuk berkomunikasi dengan cara yang tenang dan suportif.
Temui konselor pasangan
Jika stonewalling telah menjadi konstan dalam hubungan dan tampaknya tidak membaik, kamu mungkin ingin mencari bantuan profesional.
Latih perawatan diri
Menjadi korban stonewalling bisa merugikan kamu. Ini bisa sangat melelahkan, jadi sangat penting untuk menjaga diri sendiri selama proses ini.
Martinez mengatakan perilaku menenangkan diri bisa sesederhana meluangkan waktu dan ruang untuk menenangkan diri atau mandi air panas untuk bersantai. Beberapa ide perawatan diri umum lainnya ialah bermeditasi, pergi jalan-jalan atau lari, menghabiskan waktu di alam, dan menulis jurnal.
*Foto: Freepik