in ,

Jepang Hadapi Gelombang Ketiga Virus Corona: Salju Lebat dan Perayaan Malam Tahun Baru Dibatasi

Sekitar 3.400 orang telah meninggal di Jepang dari sekitar 231.000 kasus telah dicatat selama pandemi sejauh ini.

CakapCakapCakap People! Sejumlah penerbangan dibatalkan karena hujan salju lebat melanda beberapa daerah di Jepang pada Kamis, 31 Desember 2020, sementara perayaan Malam Tahun Baru dibatasi saat negara itu menghadapi gelombang ketiga pandemi virus corona.

Reuters melaporkan, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mendesak warga untuk merayakan Tahun Baru dengan tenang, dan menghindari acara yang tidak penting, di tengah krisis ganda.

Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga tiba di kantornya di Tokyo, pada 16 September 2020. [Foto: AFP]

Japan Airlines dan All Nippon Airways membatalkan atau berencana membatalkan total sekitar 140 penerbangan, demikian dilaporkan oleh lembaga penyiaran publik NHK, menambahkan bahwa kereta peluru telah menangguhkan layanan di beberapa bagian prefektur Yamagata utara.

Jepang telah memerangi gelombang ketiga infeksi COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir dan pada hari Senin, 28 Desember, mulai melarang masuknya warga negara asing non-residen setelah mendeteksi varian baru virus corona dari Inggris dan Afrika Selatan.

Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura mengatakan pada hari Rabu, 30 Desember, bahwa pemerintah mungkin harus mempertimbangkan untuk mengumumkan keadaan darurat jika jumlah kasus COVID-19 bertambah.

Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang telah membatalkan acara Tahun Baru tahunan yang ditetapkan untuk 2 Januari, di mana Kaisar Naruhito dan anggota keluarga kekaisaran lainnya akan menyambut para simpatisan.

Warga telah diminta untuk waspada saat mengunjungi kuil, tujuan yang secara tradisional populer selama Malam Tahun Baru dan Hari Tahun Baru.

Di Tokyo, di mana gubernur telah memperingatkan tentang potensi ledakan kasus COVID-19 di tengah rekor kenaikan harian, layanan kereta tambahan akan ditangguhkan mulai akhir 31 Desember hingga 1 Januari.

Sekitar 3.400 orang telah meninggal di Jepang dari sekitar 231.000 kasus telah dicatat selama pandemi sejauh ini.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Jepang pada Senin, 28 Desember 2020, mendeteksi varian baru virus corona yang ditemukan di Afrika Selatan, kata pemerintah, penemuan pertama di negara yang telah mengidentifikasi lebih dari selusin kasus varian lain yang menyebar dengan cepat di Inggris.

Reuters melaporkan, Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan, seorang wanita berusia 30-an yang tiba di Jepang pada 19 Desember ditemukan terinfeksi varian baru virus corona. Otoritas kesehatan Afrika Selatan mengatakan varian tersebut mungkin bertanggung jawab atas lonjakan infeksi baru-baru ini di sana.

Pengumuman deteksi varian baru virus corona dari Afrika Selatan datang setelah pemerintah Jepang pada Senin, 28 Desember 2020, mulai melarang masuknya warga asing non-residen menyusul penemuan varian Inggris di Jepang.

Sebelumnya, pada Jumat, 25 Desember, Jepang juga telah mengonfirmasi kasus pertama varian baru virus corona dari Inggris.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Makin Menyebar, China Mengonfirmasi Kasus Pertama Varian Baru Virus Corona Inggris

Sah! Negara Asal Diego Maradona Melegalkan Aborsi