in ,

Jepang Berupaya Perluas Pembatasan COVID-19 ke Tokyo, Kyoto, dan Okinawa

“Saya merasakan krisis yang sangat kuat,” kata Nishimura kepada panel

CakapCakapCakap People! Jepang akan memberlakukan kembali pembatasan di Tokyo, Kyoto, dan Okinawa yang bertujuan untuk mengekang penyebaran cepat virus corona di wilayah-wilayah itu, tiga minggu setelah mengakhiri keadaan darurat di Tokyo.

Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura mengatakan kepada panel penasehat pada hari Jumat, 9 April 2021, bahwa pemerintah berupaya untuk memperkenalkan langkah-langkah pembatasan itu dari 12 April hingga 11 Mei di Tokyo dan 5 Mei di Kyoto dan Okinawa. Tiga wilayah lainnya, Osaka, Hyogo, dan Miyagi, sudah dalam pembatasan. Keputusan resmi penetapan itu akan dilakukan di kemudian hari, Kyodo News melaporkan, seperti yang dilansir Bloomberg.

Tokyo mencatat lebih dari 500 infeksi untuk hari kedua berturut-turut pada hari Kamis. FOTO: EPA-EFE

Langkah-langkah baru akan serupa dengan yang diterapkan di bawah keadaan darurat, dengan bar dan restoran diinstruksikan untuk tutup pada pukul 20.00, dan mereka yang gagal mematuhinya akan menghadapi potensi denda. Insentif akan diberikan kepada restoran yang mengikuti pedoman COVID-19, seperti menjaga ruang yang cukup di antara meja.

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga berjanji bulan lalu untuk mencegah perlunya keadaan darurat baru untuk mengendalikan virus, sementara vaksinasi berjalan lambat, dan baru akan dimulai bulan Mei.

“Saya merasakan krisis yang sangat kuat,” kata Nishimura kepada panel, mencatat penyebaran varian baru virus corona yang lebih menular dan lebih mungkin menyebabkan penyakit serius pada orang yang lebih muda.

Ilustrasi. [Foto via Pixabay]

Langkah itu dilakukan ketika Estafet Obor Olimpiade Musim Panas telah berlangsung di seluruh negeri, menandai Olimpiade Tokyo yang sempat ditunda akibat COVID-19, dijadwalkan akan dimulai pada 23 Juli 2021.

Tokyo mencatat lebih dari 500 infeksi untuk hari kedua berturut-turut pada hari Kamis, dan Gubernur Tokyo Yuriko Koike khawatir ibu kota tersebut bisa seperti kondisi di Osaka, yang mengalami rekor jumlah infeksi.

Jepang sejauh ini menderita angka kematian yang jauh lebih rendah daripada AS atau sebagian besar negara Eropa, yakni kurang dari 10.000 kematian, dibandingkan dengan sekitar 127.000 kematian di Inggris, yang memiliki populasi sekitar setengah dari jumlah populasi di Jepang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CDC AS: Risiko Tertular COVID-19 Karena Menyentuh Permukaan yang Terkontaminasi Adalah Kurang dari 1 dari 10.000

Thailand Perketat Pembatasan COVID-19 Jelang Festival Tahunan Terbesar, Cegah Gelombang Baru Infeksi