CakapCakap – Cakap People! Membesarkan anak-anak, berapapun usianya, merupakan pekerjaan yang sangat sensitif dan rumit yang membutuhkan upaya konstan untuk mempersiapkan mereka menuju dunia nyata.
Orang tua harus menanamkan nilai-nilai yang benar, memberikan contoh yang baik, mendorong mereka untuk mengadopsi bahasa yang baik atau bahkan sesuatu yang sederhana seperti menggunakan kata-kata yang tepat.
Kata-kata memiliki dampak yang besar, terutama karena anak-anak berada pada usia yang mudah dipengaruhi. Itulah sebabnya sering dikatakan bahwa seseorang harus sangat berhati-hati dan ekstra hati-hati dengan apa yang dikatakan atau diucapkan saat di depan anak-anak.
Praktikkan seni mengasuh anak secara positif
Anak-anak mungkin masih muda tetapi mereka dapat memahami segalanya — baik atau buruk. Menurut para ahli, apa yang dikatakan atau dibicarakan orang dewasa memiliki peran besar dalam mengembangkan pikiran anak yang tumbuh dan berkembang.
Selain itu, anak-anak juga mudah meniru atau mencontoh apa yang orang tua mereka ucapkan atau katakan. Saat berbicara, orang tua harus benar-benar pandai menyensor kata dalam setiap kalimat yang tepat untuk mempraktikkan seni mengasuh yang positif dan efektif.
Dilansir dari Times of India, Minggu, 8 Desember 2019, berikut adalah 4 kata yang harus dihindari saat di hadapan anak-anak:
1. Manja
Kapan saja saat orang tua harus berbicara atau terlibat dalam percakapan dengan nada negatif, salah satu kata yang harus dihindari adalah “manja”.
Mereka mungkin tidak mengerti arti kata “manja” secara totalitas, namun hal itu bisa membuat anak-anak merasa terluka. Menggunakan kata-kata seperti itu dapat melukai harga diri mereka dan menyulitkan mereka untuk membuka diri tanpa hambatan.
2. Pintar
Meskipun terdengar sebagai sebuah kata yang baik untuk menghargai kecerdasan anak dan memuji IQ mereka, para ilmuwan percaya bahwa menyebut mereka “pintar“, bisa menghilangkan kerja keras mereka yang sebenarnya, memaksa mereka untuk percaya bahwa mereka dilahirkan dengan bentuk kecerdasan yang berbeda dan pada gilirannya, merasa berbeda dari orang lain.
3. Bodoh
Apapun alasan orang tua, berhentilah menggunakan kata-kata negatif untuk anak-anak, baik saat sedang marah, hanya untuk mengejek mereka, atau sebutan apa pun itu dengan kata negatif, akan menimbulkan dampak buruk.
Ingatlah bahwa orang tua harus berbicara langsung dengan anak-anak dan jangan mencap mereka dengan nama negatif, seperti misal menggunakan kata “bodoh”.
4. Putri / Pahlawan
Menurut para psikolog, stereotip gender tidak boleh didorong sama sekali dan menggunakan kata-kata seperti “putri / princess” atau “pahlawan”. Jangan memberikan mereka julukan demikian. Hal itu dapat memasukkan mereka ke dalam kotak bahkan sebelum mereka memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi identitas atau fluiditas gender untuk diri mereka sendiri.
Jika anak-anak dengan sendirinya menggunakan nama karakter setelah menonton film atau membaca tentang karakter yang menginspirasi, maka itu boleh saja. Jika tidak, coba dan hindari membangun stereotip tersebut.
*Sumber foto: Times of India