CakapCakap – Cakap People! Indonesia melaporkan 1.693 kasus baru virus corona pada hari Senin, 20 Juli 2020, dengan Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi penyumbang utama kasus, demikian menurut Gugus Tugas Nasional COVID-19.
Negara ini telah mengakumulasikan 88.214 kasus virus corona sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020 lalu oleh Presiden Joko Widodo. Jumlah kasus di Indonesia kini telah melampaui jumlah China — tempat pandemi global terdeteksi awal. China telah mencatat 85.314 kasus pada hari Senin, 20 Juli 2020, menurut penghitungan global oleh Johns Hopkins University yang berbasis di Amerika Serikat.
Jumlah kematian COVID-19 melonjak sebanyak 96 orang, di mana tambahan ini merupakan kematian harian terbanyak kedua setelah rekor 127 sehari sebelumnya, menjadikan total korban tewas usai terjangkit virus corona baru ini menjadi 4.239.
Jakarta mencatat tambahan 361 kasus baru pada hari ini, menjadi yang tertinggi di antara 34 provinsi lainnya, mengonfirmasi kembalinya Jakarta sebagai episentrum penyebaran di Indonesia.
Ibu kota negara ini kini memiliki total 16.899 kasus COVID-19, termasuk 745 kematian. Secara keseluruhan, Jakarta menempati urutan kedua setelah Jawa Timur yang dilanda paling parah, yang memiliki 18.545 kasus termasuk 1.433 kematian.
Namun, Jakarta telah melaporkan kasus harian yang lebih tinggi daripada Jawa Timur lima kali dalam tujuh hari terakhir. Jawa Timur menambahkan 237 kasus baru pada hari Senin, 20 Juli 2020.
Pemerintah Jakarta telah memperkenalkan aplikasi yang disebut corona likelihood metric (CLM) untuk melacak warga yang mungkin secara tidak sadar telah tertular virus corona tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendorong warga untuk mengunduh aplikasi dalam pesan video yang ditayangkan pada hari Senin.
“Kami berharap 80 persen warga Jakarta akan menginstal aplikasi sehingga kami dapat lebih mengontrol wabah,” kata Anies, dikutip Jakarta Globe, Senin, 20 Juli 2020.
Aplikasi ini membantu pengguna menentukan apakah mereka memerlukan tes usap (swab) setelah mengisi jawaban atas pertanyaan yang terkait dengan kondisi kesehatan mereka.
Anies juga meminta penggunaan megafon di 9.000 masjid di seluruh ibu kota untuk secara teratur mengingatkan warga tentang protokol kesehatan dasar selama pandemi COVID-19, termasuk pemakaian masker di depan umum, menjaga kebersihan tangan, dan jarak fisik.
Jawa Tengah
Virus corona baru (COVID-19) ini telah menyebar tak terkendali di Jawa Tengah, di mana rekor 354 infeksi baru terdeteksi dalam waktu 24 jam, sehingga total menjadi 7.286 kasus. Provinsi ini telah mengalahkan rekor hariannya sendiri empat kali minggu ini.
Selain itu, 36 pasien COVID-19 telah meninggal di Jawa Tengah dalam 24 jam terakhir, dengan total korban meninggal menjadi 1.433. Itu adalah jumlah tertinggi kematian COVID-19 pada hari ini, diikuti oleh 32 kematian di Jawa Timur.
Jawa Tengah telah muncul sebagai hotspot baru sejak pertengahan Juni, ketika melampaui provinsi terbesar di Jawa Barat sebagai provinsi keempat dengan kasus COVID-19 terbanyak.
Sulawesi Selatan tetap menjadi provinsi yang paling terkena dampak ketiga terparah di Indoneska dengan total kasus COVID-19 menjadi 8.164, meningkart 125 lebih banyak dari hari kemarin.
Provinsi Gorontalo di bagian utara pulau Sulawesi melaporkan lonjakan tiba-tiba dengan 105 kasus baru COVID-19, pertama kali mencapai angka tiga digit harian. Peningkatan satu hari ini menyumbang 19,6 persen dari 537 kasus provinsi secara keseluruhan.
Jumlah pasien COVID-19 yang sembuh melonjak 1.576 secara nasional, kenaikan harian tertinggi kedua setelah rekor 2.133 pada hari sebelumnya, sehingga jumlah total pasien sembuh menjadi 46.977. Ini berarti bahwa 53 persen pengidap virus corona di Indonesia telah sembuh atau dipulangkan dari rumah sakit.
Indonesia yang merupakan negara terbesar di Asia Tenggara ini masih memiliki hampir 37.000 kasus COVID-19 aktif sampai saat ini.