in ,

Jakarta Bakal Kehabisan Lahan Pemakaman Jenazah COVID-19 Pada Oktober 2020 Seiring Meningkatkanya Penguburan

Diperkirakan pada Oktober, sisa lahan pemakaman hanya bisa menampung 380 hingga 400 jenazah.

CakapCakapCakap People! Pemakaman Pondok Ranggon di Jakarta Timur diperkirakan akan kehabisan lahan untuk kuburan khusus jenazah COVID-19 pada bulan Oktober 2020 karena peningkatan jumlah pemakaman baru-baru ini.

Komandan Regu PJLP TPU Pondok Ranggon, Nadi, mengungkapkan bahwa hanya ada lahan tersisa untuk 1.100 pemakaman lagi di daerah selatan pemakaman seluas 7.000 meter persegi tersebut.

“Untuk TPU Pondok mungkin di pertengahan Oktober sudah kritis,” kata dia, seperti dikutip Kompas.com, Sabtu, 5 September 2020.

Seorang penggali kubur menyiapkan kuburan baru untuk korban COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta. [Foto: REUTERS]

Nadi mengatakan rata-rata jumlah jenazah COVID-19 yang dimakamkan di pemakaman Pondok Ranggon adalah 700 hingga 720 orang setiap bulan. Pada Agustus, rata-rata 27 jenazah dimakamkan setiap hari.

“31 Agustus mencetak rekor, dengan 36 jenazah dikuburkan hari itu, jumlah tertinggi sejak saya ditugaskan pada Maret,” katanya.

Sejak ditetapkannya pemakaman Pondok Ranggon sebagai lokasi pemakaman khusus jenazah COVID-19 pada Maret lalu, otoritas pemakaman telah membuka delapan kavling baru dan mengubur 2.623 jenazah.

“Kami menggunakan plot No. 91 hingga 99 (untuk kuburan COVID-19), kecuali plot No. 97 yang digunakan untuk umum. Satu plot dapat menampung 240 hingga 300 jenazah,” kata Nadi.

Kuburan Khusus Jenazah COVID-19 di TPU Pondok Ranggon Jakarta. [Foto: AFP]

Diperkirakan pada Oktober, sisa lahan pemakaman hanya bisa menampung 380 hingga 400 jenazah.

Melihat kemungkinan tersebut, Nadi mengaku pihaknya belum mengetahui rencana lanjutan jika makam COVID-19 di TPU Pondok Ranggon penuh.

“Belum ada rencana apa-apa, kita masih fokus dengan 1100 ini dulu,” kata dia.

Dia hanya berharap jenazah COVID-19 menurun dari hari ke hari sehingga menandakan warga sudah terbebas dari pandemi.

“Jadi, untuk bulan September masih aman,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, total kasus harian di Jakarta mulai mencapai angka empat digit sejak akhir bulan Agustus lalu ketika ibu kota memasuki tingkat kenaikan kasus COVID-19 yang berbeda dibandingkan dengan provinsi lainnya.

Jakarta melaporkan 1.176 kasus baru COVID-19 pada hari Minggu, 6 September 2020. Ini adalah kenaikan harian tertinggi kedua sejak wabah, menjadikan total kasusnya menjadi 46.333.

Secara keseluruhan, Indonesia memiliki lebih dari 47.500 kasus virus yang aktif saat ini.

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kehidupan Pribadi Raja Thailand Kembali Jadi Sorotan Setelah Pulihkan Gelar Permaisuri

4 Langkah Bikin Seblak Kuah Ala Bandung, Pedas Kebangetan!