Yanita Nurhasanah
CakapCakap – Cakap People, tepat pada perayaan Kemerdekaan RI yang ke-75 tahun, Bank Indonesia mengeluarkan uang Rp75.000. Uang yang dicetak terbatas itupun ramai diburu oleh masyarakat terutama para kolektor. Desain uang ini sangat menarik dan makin sempurna dengan gambar dua proklamator kebanggaan Tanah Air. Sedangkan disisi yang lain terdapat gambar deretan anak yang mengenakan pakaian adat.
Namun sayang, ada segelitir orang yang menyebar hoax terkait uang baru ini. Dalam narasi yang beredar luas diberbagai media, ada salah satu anak dalam gambar uang baru yang dituding memakai baju adat China. Namun, bisa dipastikan bahwa baju adat itu bukanlah berasal dari China tetapi baju adat Tidung, Kalimantan Utara.
Kabar palsu ini membuat salah satu organisasi yang bergerak dibidang budaya angkat bicara. Mereka menamakan dirinya Sahabat Pandu yaitu organisasi yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam memperkenalkan budaya lokal.
Sahabat Pandu Kalimantan Utara, Prayoga Bayu, menegaskan baju adat dalam uang pecahan Rp75.000 adalah baju adat Tidung, asli Kalimantan Utara. “Itu baju adat asli Kalimantan utara. Baju adat Tidung dari Suku Tidung. Sekarang jadi baju adat Provinsi Kalimantan Utara,” kata Prayoga.
Melansir dari laman Detik, Prayoga mengatakan model yang dipajang dalam uang baru itu merupakan anak dari Tarakan, Kalimatan Utara. Anak tersebut dipotret langsung oleh petugas Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri).
Prayoga juga membantah kabar yang beredar bahwa sang model adalah orang China karena bermata sipit. Lebih lanjut lagi ia menjelaskan suku Tidung termasuk dalam suku Dayak.
“Sebenarnya suku Tidung itu masuk ke dalam suku Dayak Tidung, makanya sipit, tapi dalam sejarahnya, suku Tidung tidak mau dibilang suku Dayak, karena juga suku Tidung beragama Islam, tersebar di Kalimantan Utara hingga Semenanjung Malaysia,” jelasnya.
Cakap People, anak tersebut diketahui bernama Muhammad Izzam Athaya. Ia mengeyam pendidikan di SD 041 Tarakan. Hendra Maulana selaku orang tua Izzan turut prihatin atas hoax yang tersebar di media sosial itu.
“Saya sebagai orang tua sebenarnya cukup prihatin dengan berita (hoax) itu, namun hikmah dengan adanya berita tersebut yaitu masyarakat Indonesia jadi tahu tentang pakaian adat Tidung,” kata Hendra ketika dihubungi oleh pewarta media Detik, pada Selasa (18/8/2020).
