in ,

Jadi Negara Terparah COVID-19 di Eropa, Belgia Batasi Bisnis dan Kehidupan Sosial

Selain itu, Belgia juga memperpanjang liburan sekolah selama satu minggu di bulan November.

CakapCakapCakap People! Belgia pada hari Jumat, 30 Oktober 2020, memperketat pembatasan pada bisnis dan kehidupan sosial untuk mencegah kerusakan sistem kesehatan karena negara itu mencatat tingkat infeksi COVID-19 tertinggi di Eropa.

Dengan kebangkitan kembali pandemi yang melanda Eropa, Prancis dan Jerman sudah terlebih dahulu mengumumkan penguncian baru, termasuk pembatasan keras pada pergerakan orang di negara tersebut. Negara lain di 27 negara Uni Eropa juga membatasi kehidupan sehari-hari.

Melansir Reuters, Belgia, rumah bagi markas besar UE dan NATO, mengumumkan pembatasan yang lebih ketat pada kontak sosial dan penutupan selama enam minggu untuk bisnis seperti penata rambut dan toko yang menyediakan layanan yang tidak dianggap penting mulai Senin, 2 November.

Selain itu, Belgia juga memperpanjang liburan sekolah selama satu minggu di bulan November.

Ilustrasi virus corona. [Foto: NEXU Science Communications via Reuters]

Perdana Menteri Alexander de Croo mengatakan, negara berpenduduk 11 juta orang itu menghadapi gangguan sistem kesehatan karena lonjakan kasus virus corona ini.

“Kami bergerak ke arah pengurungan yang diperkuat dengan satu tujuan: untuk mencegah perawatan kesehatan berderit di bawah tekanan yang sudah sangat besar pada hari ini,” kata de Croo pada konferensi pers.

“Ini adalah langkah-langkah dalam kesempatan terakhir,” lanjut de Croo.

Walau melakukan pengetatan, de Croo tidak memerintahkan pengulangan penuh dari penguncian yang dilakukan Belgia pada musim semi lalu. Padahal, angka infeksi COVID-19 di Belgia adalah yang terparah di kawasan Benua Biru yang terdiri dari Uni Eropa, Inggris, dan empat negara terkait lainnya.

Pada paruh kedua bukan Oktober saja, Belgia melaporkan rata-rata 1.600 infeksi baru per 100.000 penduduk. Jumlah ini lebih dari dua kali lipat dari Prancis.

Belgia juga menjadi salah satu negara dengan tingkat kematian tertinggi di Eropa. Hal tersebut berdasarkan data dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa.

Ilustrasi. [Foto: Times of India]

Berdasarkan data lembaga kesehatan Sciensano, dengan lonjakan terbaru dalam kasus terkonfirmasi dari virus corona baru menjadikan jumlah total infeksi sejak awal wabah di Belgia menjadi 392.258.

Bulan ini, Belgia sudah memberlakukan jam malam dan menutup bar, restoran, gym, dan ruang budaya. Tapi tindakan terputus-putus yang diterapkan oleh wilayah Belgia, yang memiliki kekuasaan luas, selain tindakan federal telah menyebabkan kebingungan.

Penerimaan rumah sakit sedikit menurun pada Kamis menjadi 673, dari 743 pasien yang dirawat di rumah sakit karena virus sehari sebelumnya. Tetapi berdasarkan data Sciensano, tingkat tersebut masih di atas puncak gelombang pertama pandemi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terlambat Merilis iPhone, Apple Terpaksa Harus Kehilangan 100 Miliar Dolar Nilai Sahamnya

Inggris Kemungkinan Bakal Kembali Lockdown Nasional Mulai 4 November