CakapCakap – Cakap People! Iran telah memperpanjang pembatasan terkait COVID-19 di Teheran dan di seluruh negeri pada har Senin, 26 Oktober 2020, karena otoritas kesehatan mengatakan mereka mencatat adanya kematian akibat virus setiap empat menit.
Melansir Reuters, Kepala Satuan Tugas Virus Corona Iran Alireza Zali mengatakan beberapa rumah sakit kehabisan tempat tidur untuk merawat pasien baru.
“Dokter dan perawat kami lelah. Saya mendorong semua orang untuk menghormati protokol,” kata dia.
Kementerian kesehatan di negara yang paling terpukul di Timur Tengah ini melaporkan 337 kematian baru dan 5.960 kasus baru selama 24 jam terakhir pada hari itu. Sebuah spanduk di TV pemerintah mengatakan catatan ini berarti kematian setiap empat menit.
Pihak berwenang mengeluhkan jarak sosial yang buruk, dan Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi mengatakan pada pekan lalu bahwa jumlah kematian bisa segera meningkat menjadi 600 kasus dalam sehari jika Iran gagal menghormati protokol kesehatan.
Penutupan sekolah, masjid, toko, restoran, dan institusi publik lainnya di Teheran, yang tadinya akan berakhir pada hari Senin, sekarang akan diperpanjang hingga 20 November.
“Tindakan dan pembatasan ekstrim” akan diberlakukan selama satu minggu di setidaknya 43 negara di mana tingkat infeksi telah mengkhawatirkan, sebuah laporan TV menambahkan, mengutip pejabat. Ia menambahkan bahwa 21 dari 31 provinsi di Iran berada dalam siaga merah virus corona.
Teheran menyalahkan sanksi AS karena menghambat upayanya untuk mengatasi wabah itu. Washington, menuduh Iran telah menolak untuk mencabut sanksi yang diberlakukan kembali setelah 2018 ketika Trump keluar dari kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan enam negara lain.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Sima Sadat Lari menyebut data hari Senin, 26 Oktober 2020 membuat total korban tewas Iran menjadi 32.953 dan jumlah kasus yang diidentifikasi menjadi 574.856 kasus.
Beberapa ahli meragukan keakuratan jumlah korban resmi virus corona Iran. Sebuah laporan oleh pusat penelitian parlemen Iran pada bulan April menunjukkan bahwa jumlah korban virus corona mungkin hampir dua kali lipat dari yang diumumkan oleh kementerian.
Pada Kamis, 29 Oktober 2020, Iran melaporkan total kasus COVID-19 menjadi 596.941, setelah mendapat tambahan kasus baru sebanyak 8.293. Sedangkan angka kematian kini total mencapai 34.113, setelah bertambah 399 orang.