CakapCakap – Cakap People! Dalam kehidupan sehari-hari, bisa saja kita sering berhadapan atau berjumpa dengan seseorang yang kurang memiliki empati terhadap yang lain.
Ya. Meski pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, tetapi beberapa orang mengalami Emphaty Deficit Disorder, yaitu kondisi yang membuat seseorang tidak memiliki empati sebagaimana mestinya.
Nah, bagaimana sih caranya menghadapi orang-orang seperti ini agar kamu juga tidak menjadi kesal atau jengkel saat harus berurusan dengan mereka?
Tapi sebelum itu, yuk kita kenali terlebih dahulu tanda-tanda orang yang kurang memiliki empati atau malah tidak memiliki empati ini.
Inilah beberapa tanda seseorang mengalami ganggauan empati atau tidak memiliki empati, seperti dilansir dari laman BISNIS berikut ini:
1. Suka mengkritik orang lain tanpa menempatkan diri pada posisi orang tersebut.
2. Mereka hanya percaya pada kebenaran dan ide dari dirinya sendiri dan meyakini orang yang berbeda pandangan darinya adalah orang bodoh dan salah.
3. Mereka sulit untuk merasa bahagia untuk orang lain.
4. Mereka sulit untuk berteman.
5. Mengalami kesulitan bergaul dengan anggota keluarga.
6. Mereka merasa berhak menerima bantuan dan memanfaatkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.
7. Mereka tersinggung jika tidak mendapatkan apa yang diinginkan.
8. Mereka mengatakan sesuatu dengan tujuan menyakiti orang lain dan menyalahkan tindakan itu kepada orang lain.
9. Mereka percaya bahwa orang lain yang bersalah atas reaksi buruk dan kasar yang diperbuatnya.
Bagaimana cara menghadapi orang yang tidak berempati?
1. Jangan marah dan menghakimi supaya kamu tidak terjebak dalam tekanan emosional. Ingatkan diri kamu sendiri bahwa mereka yang memiliki masalah emosional, bukan kamu.
2. Jangan mencoba membuat mereka memahami perasaan kamu atau mencoba menanamkan empati pada dirinya. Kamu hanya akan membuang waktu dan energi.
3. Bicarakan saja soal fakta dengan mereka, tak perlu membicarakan perasaan kamu. Lebih mudah untuk berkomunikasi dengan cara ini karena mereka tidak akan merasa disalahkan atau dipermalukan.
4. Menetapkan batasan untuk berinteraksi dengannya untuk mengindari pertengkaran.
5. Luangkan waktu bersama orang-orang yang kamu percayai dan yang membuat kamu merasa aman dan nyaman.
6. Harga diri kita tidak boleh didasarkan pada persetujuan atau validasi dari orang lain, sehingga jangan ambil pusing perkataannya.