CakapCakap – Cakap People! Maskapai penerbangan plat merah Garuda Indonesia kembali membuat berita yang cukup menyita perhatian publik beberapa hari terakhir ini. Kabar tersebut adalah mengenai penyelundupan suku cadang motor gede (moge) merek Harley-Davidson dan sepeda lipat ekslusif merek Brompton di pesawat baru Airbus 330-900NEO pada 17 November 2019.
Publik semakin dibuat terkejut setelah mengetahui bahwa penyelundupan moge Harley-Davidson seharga ratusan juta itu ternyata dilakukan oleh orang nomor satu di Garuda Indonesia berinisial AA (Ari Askhara) yang merujuk nama sapaan dari I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra.
https://www.instagram.com/p/B5aI3pjDM0d/?igshid=hkjj8kybf1n6
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa kasus penyelundupan Harley Davidson seri Shovelhead itu dijalankan secara sistematis oleh jajaran pegawai Garuda hingga pimpinan puncaknya. Demikian diungkapkannya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis, 5 Desember 2019.
Nama Ari Askhara tidak bisa dipisahkan dari berbagai kontroversi sejak ia menjabat sebagai Direktur Utama Garuda. Berikut ini adalah sejumlah kontroversi yang mewarnai media massa, seperti dikutip dari laman BISNIS:
1. Polemik Laporan Keuangan 2018 Rugi Jadi Untung
Ari membuat gempar dengan membuat laporan keuangan maskapai itu pada 2018 menjadi untung dari seharusnya masih rugi. Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan pun turun tangan dan menemukan adanya pelanggaran pada laporan keuangan tahunan maskapai itu. Akuntan Publik Kasner Sirumapea dibekukan oleh Kemenkeu selama 12 bulan karena tindakannya itu.
Kasus kontroversial itu bermula dari laporan keuangan emiten dengan kode saham GIAA yang telah diaudit berbalik untung USD809,846 pada 2018. Posisi tersebut kebalikan dari kerugian USD216,58 juta pada 2017. Padahal, perseroan masih mencatatkan rugi pada periode September 2018 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD114,08 juta.
Kontribusi terbesar atas laba GIAA pada 2018 berasal atas pendapatan lain-lain perseroan yang berbanding jauh pada tahun sebelumnya yakni USD19,79 juta.
Pendapatan tersebut berasal dari hak pemasangan peralatan layanan konektivitas dan hiburan dalam pesawat dan manajamen konten antara PT Mahata Aero Teknologi dengan PT Citilink Indonesia yang merupakan entitas anak Garuda Indonesia. Adapun, transaksi tersebut senilai USD239.94 juta yang di antaranya senilai USD28 juta merupakan bagi hasil perseroan yang didapat dari PT Sriwijaya Air.
Dua komisaris GIAA, Chairal Tanjung dan Dony Oskaria, menganggap laporan keuangan 2018 itu tidak sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) sehingga enggan membubuhkan persetujuan atas laporan keuangan itu.
2. Live Music Akustik di Pesawat
Kontroversi lain dari Ari Askhara adalah menyuguhkan live music akustik di pesawat yang tengah terbang di ketinggian 35.000 kaki.
Ari Askhara beralasan hadirnya layanan live music akustik merupakan keinginan menghadirkan penggalaman baru dalam penerbangan Garuda untuk pengguna jasa maskapai itu khususnya generasi milenial.
3. Menutup Rute Penerbangan London dan Amsterdam
Ari Askhara juga melakukan langkah menutup sejumlah rute penerbangan seperti Jakarta-London dengan alasan untuk menekan kerugian perseroan.
Tidak hanya itu, emiten berkode saham GIAA tersebut akan memangkas rute penerbangan dari dan menuju Amsterdam dua penerbangan hingga tiga penerbangan dari yang sebelumnya memiliki enam jadwal penerbangan.
https://www.instagram.com/p/Bw9bL_MDTIW/?igshid=1ppuyif8p952r
4. Larangan Foto dan Video Dalam Pesawat
Garuda Indonesia melarang untuk mendokumentasikan kegiatan di Pesawat baik foto ataupun video oleh awak kabin ataupun penumpang. Larangan itu disampaikan melalui surat edaran dan viral di media sosial.
Awak kabin diminta untuk menyampaikan larangan mendokumentasikan segala kegiatan kepada penumpang dengan bahasa yang tegas.
Maskapai akan memberikan sanksi jika larangan itu dilanggar.
Setelah menjadi polemik, pihak manajemen melakukan revisi terharap surat larangan tersebut dan menyampaikan bahwa itu merupakan edaran internal perusahaan yang belum final dan seharusnya belum dikeluarkan dan tidak untuk konsumsi pblik.
5. Penyelundupan Moge Harley Davidson dan Sepeda Brompton
Langkah kontroversi Ari Askhara akhirnya terhenti di kargo Airbus 330-900neo yang dianggap sebagai masa depan bisnis Garuda.
Kasus dugaan penyelundupan moge Haley Davidson dan sepeda lipat Brompton melalui pesawat baru yang diterbangkan dari Delivery Center Airbus di Toulouse, Prancis, menuju Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Tangerang, Banten benar-benar mendaratkan secara keras (hard landing) Sang Dirut Garuda.