Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Achmad Zaky resmi mengundurkan diri sebagai CEO Bukalapak, telah diumumkan pada Senin, 9 Desember 2019. Sebagai pengganti, Rachmat Kaimuddin ditunjuk sebagai bos baru Bukalapak. Siapa sesungguhnya sosok Rachmat Kaimuddin ini?
Rachmat Kaimuddin adalah lulusan Massachusetts Institute of Technology tahun 2001. Kemudian ia meraih gelar MBA dari Stanford Graduate School of Business tahun 2008. Ini adalah dua kampus ternama dari Amerika Serikat.
Setelah lulus, Rachmat Kaimuddin memulai karirnya sebagai hardware design engineer di Teradyne, Inc pada 2001. Ia pernah menjabat senior associate di The Boston Consulting Group untuk Asia Tenggara 2003-2006 sebelum mengambil gelar MBA di Standford.
Selanjutnya, Rachamt Kaimuddin menapaki karir sebagai Managing Director / Chief Financial Officer PT Cardig Air Services pada 2009-2011. Setelah itu dia menjadi Group Chief Financial Officer di PT Amstelco Indonesia, Tbk dari 2011- 2012
Rachmat Kaimuddin sempat menjadi Advisor to the Board untuk PT Toba Bara Sejahtera pada 2012. Kemudian dia cukup lama juga di grup semen Bosowa sebagai Chief Financial Officer di PT Bosowa Corporindo (2014-2018) dan sekaligus Managing Director di PT Semen Bosowa Maros (2016-2018).
Karir terakhirnya adalah di PT Bank Bukopin, Tbk sebagai Director of Finance and Planning. Kini, pria yang suka olahraga lari, sepakbola, musik dan membaca buku ini didapuk sebagai CEO Bukalapak, salah satu e-commerce terbesar di Tanah Air.
“Saya harap dapat membantu Bukalapak memberikan dampak lebih luas untuk Indonesia,” kata CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin dalam pernyataan resmi Bukalapak, seperti dikutip dari DETIK.com.
Perubahan pucuk kepemimpinan Bukalapak ini bakal efektif dilakukan pada tanggal 6 Januari 2020.
https://www.instagram.com/p/BzCubfjBWO5/?igshid=l91mpm45iagn
Bukalapak didirikan sejak 10 Januari 2010, di mana Achmad Zaky bersama Muhammad Fajrin Rasyid dan Nugroho Herucahyono berperan penting dalam kelahiran startup e-commerce ini.
Bukalapak kini jadi salah satu startup di Indonesia yang berhasil meraih predikat unicorn atau memiliki valuasi di atas USD 1 miliar.
