CakapCakap – Cakap People! Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin terlibat kasus pengancaman terhadap warga Muhammadiyah. Kasus ini pun berbuntut panjang karena sikapnya dikecam berbagai pihak.
Persoalan ini berawal dari status Facebook yang ditulis Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin. Ia mengaku heran dengan Muhammadiyah yang tak taat dengan keputusan Lebaran yang ditetapkan pemerintah.
“Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,” tulis Andi.
Usai kasus ini viral, Andi lantas meminta maaf. “Saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada pimpinan dan seluruh warga Muhammadiyah yang merasa tersinggung dengan komentar saya tersebut,” ucapnya.
Profil Andi Pangerang Hasanuddin:
Laman resmi BRIN menuliskan, Andi menupakan peneliti BRIN di bagian Pusat Riset Antariksa. Jabatannya adalah Peneliti Ahli Pertama dengan pangkat/golongan Penata Muda III/a. Andi berstatus PNS.
Secara pendidikan, Andi merupakan sarjana Teknik Elektro dari Universitas Diponegoro. Kecintaannya pada astronomi membuatnya terus belajar sehingga menjadi astronom amatir.
Andi lantas dikenal di kalangan astronom amatir saat berhasil membuat platform perhitungan arah kiblat, gerhana, waktu sholat hingga hisab awal hijriah.
Tak hanya itu, Andi juga aktif menulis makalah penelitian. Salah satunya berjudul Astronomical Tidal Constituents Potentially Trigger Coastal Floods on the North Coast of Java. Makalah ditulis bersama Thomas Djamaluddin, Ruli Dwi Susanti, Arif Aditiya, Widodo Setiyo Pranowo, Andi Sitti Mariyam, Lesi Mareta, dan Iyus Edi Rusnadi.