CakapCakap – Eropa termasuk kawasan yang tidak luput dari hantaman pandemi, dan banyak negara didalamnya yang beberapa bulan terakhir berjuang untuk memutus rantai persebaran pandemi covid-19 dengan berbagai cara. Tetapi tidak banyak yang tahu bahwa beberapa negara di Eropa sudah dianggap sukses untuk memutus rantai persebaran covid-19 ini. Diketahui saat ini, Montenegro adalah menjadi negara pertama di Eropa yang terbebas dari virus corona. Hebat!
Dusko Markovic, Perdana Menteri Montenegro pada konferensi pers yang dilaksanakan pada Senin 25 Mei 2020 kemarin, mengatakan bahwa taman kanak-kanak dan bioskop akan kembali dibuka pada pekan depan. Hebatnya lagi, Montenegro berani juga untuk membuka lalu lintas perbatasan keluar masuk negara tersebut pada 1 Juni mendatang. Diketahui ini adalah negara pertama yang melakukan pembukaan perbatasan negara, belum ada satu negara di Eropa lainnya yang melakukan hal tersebut.
Xinhua, salah satu media menjelaskan bahwa Montenegro akan membuka perbatasan dengan negara-negara lain di Eropa yang memenuhi kriteria, yang ditetapkan oleh Institute of Public Health. Kriteria yang dilontarkan adalah negara dengan maksimal 25 kasus covid aktif per 100 ribu penduduknya.
Dari data yang dirlis oleh lembaga tersebut Cakap People, beberapa negara yang sudah masuk kriteria adalah Kroasia, Slovenia, Austria, Jerman, Polandia, Republik Ceko, Hongaria, Albania, dan Yunani. Dengan demikian, para turis ataupun pendatang yang kebetulan masuk ke Montenegro dari negara tersebut tidak perlu melakukan pengujian covid seperti sebelumnya. Ini disebut sebagai salah satu langkah strategis untuk kembali melakukan langkah pemulihan, terutama untuk sektor pariwisata, guna melakukan rekonstruksi kondisi negara ini.
Sejak pertama kali ditemukan kasus positif di negara ini, Montenegro berperang melawan pandemi selama 68 hari. Dalam periode tersebut, tercatat ada 324 kasus positif, 9 diantaranya meninggal dunia, dan sisanya sejumlah 315 berhasil sembuh. Hingga berita ini diturunkan, Montenegro berhasil tidak menambah kasus positif lagi setelah kesembuhan pasien terakhir.
Dalam pemaparannya, Markovic menjelaskan bahwa selama ini Montenegro tidak menetapkan keadaan darurat atau menerapkan pembatasan dan peraturan yang ketat bagi masyarakatnya. Tetapi yang diyakini memiliki pengaruh besar terhadap pengendalian persebaran pandemi di negara ini adalah kebijakan untuk karantina dan isolasi mandiri selama 28 hari, serta tanggung jawab warganya sendiri.
Bahkan Montenegro, 24 jam terakhir sebelum mengumumkan informasi ini, mengatakan bahwa ada pengujuan 140 sampel baru, dan kesemuanya dinyatakan negatif.