CakapCakap – Cakap People! Setiap negara memiliki keunikannya tersendiri dalam kebiasaan atau tradisi saat menyambut perayaan Tahun Baru, salah satunya adalah Jepang. Ingin tahu lebih dalam tentang tradisi khas yang dilakukan orang Jepang saat menyambut Tahun Baru?
Berikut adalah keunikan lima kebiasaan orang Jepang saat menyambut Tahun Baru.
Membunyikan Lonceng Kuil
Saat tengah malam tiba, orang Jepang biasanya membunyikan bonsho (lonceng kuil) sebanyak 108 kali. Kebiasaan Tahun Baru orang Jepang yang membunyikan lonceng saat pergantian tahun ini dikenal dengan istilah Joya No Kane. Angka 108 mewakili jumlah keinginan manusia yang menurut kepercayaan Buddha berkaitan dengan rasa sakit dan penderitaan.
Joya No Kane ini bertujuan untuk membersihkan emosi negatif dari tahun sebelumnya.
Menyantap Mi Soba Akhir Tahun
Toshikoshi soba atau soba akhir tahun adalah hidangan mi yang disantap bersama kuah kaldu panas saat malam Tahun Baru. Ini adalah makanan sederhana yang biasanya dinikmati di rumah bersama keluarga atau teman.
Tidak ada resep khusus untuk menghidangkan mi soba akhir tahun ini. Jadi, setiap keluarga di Jepang bisa menghidangkan atau menyantap mie yang berbeda-beda.
Menyiapkan Makanan Tahun Baru
Dalam bahasa Jepang, makanan Tahun Baru dikenal dengan istilah osechi ryori. Beragam hidangan disajikan dalam kotak khusus yang disebut jubako dengan tujuan mengundang keberuntungan, kemakmuran, serta kesehatan yang baik di Tahun Baru.
Dulunya, tradisi osechi ryori memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang. Namun, untungnya, saat ini orang-orang Jepang bisa membeli osechi yang sudah siap saji di supermarket atau restoran.
Mengunjungi Kuil
Pada awal Tahun Baru, banyak orang Jepang melakukan hatsumode, yaitu kunjungan pertama ke kuil Buddha atau kuil Shinto untuk berdoa, menyampaikan permohonan, mengungkapkan rasa terima kasih, dan mendapatkan keselamatan serta keberuntungan di tahun yang baru.
Menunggu Matahari Pertama di Tahun Baru Terbit
Kebiasaan orang Jepang saat menyambut Tahun Baru berikutnya adalah berkumpul di puncak gunung, observatorium, pantai, atau di mana pun dengan pemandangan alam yang indah untuk menunggu matahari pertama di Tahun Baru terbit.
Kebiasaan ini dikenal dengan istilah hatsuhinode. Ketika matahari pertama tersebut terbit, orang-orang akan berdoa memohon keberuntungan dan kebahagiaan di Tahun Baru ini.