CakapCakap – Cakap People! Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai akan penularannya adalah meningitis. Selain lewat makanan atau minuman, media penularannya juga bisa melalui kontak fisik.
Meningitis merupakan salah satu penyakit infeksi yang bisa menular dari kebiasaan berbagi makanan atau minuman pada orang lain, termasuk kontak fisik seperti berciuman atau bahkan tinggal terlalu dekat dengan orang lain.
Dilansir dari Medical Daily, Jumat 22 November 2019, penyakit meningitis mempengaruhi selaput otak dan saraf tulang belakang atau disebut meninges. Banyak orang yang terinfeksi penyakit itu mengeluh merasa lelah, demam, dan sakit kepala.
Karena mempengaruhi lapisan otak dan sumsum tulang belakang, meningitis bisa menyebabkan leher kaku dan bengkak.
Penyebab umum penyakit meningitis adalah paparan bakteri atau virus. Dokter dari Brigham and Women’s Hospital di Boston, Amerika Serikat, Paul Sax mengatakan ada empat spesies bakteri yang menyebabkan meningitis.
Salah satu bakteri yang menyebabkan penyakit paling serius, meningitis pneumokokus, adalah bakteri streptococcus pneumoniae.
Sementara, bakteri neisseria meningitidis menyebabkan penyakit meningokokus. Bakteri itu hidup di hidung dan tenggorokan orang dan dapat menyebar dengan cepat sehingga menjadi infeksi yang sangat menular.
Kemudian, bakteri haemophilus influenzae tipe b menargetkan anak-anak di bawah usia lima tahun. Spesies lain yang mempengaruhi anak-anak adalah listeria monocytogenes. Listeria juga bisa menyebabkan meningitis pada wanita hamil, orang dewasa di atas usia 60 tahun, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Dari sisi dampak, meningitis akibat virus tidak separah meningitis akibat bakteri, yang dapat menyebabkan komplikasi dan berpotensi mematikan.
Penderita bisa mendapatkan infeksi dari virus yang menyebabkan gondong, herpes dan cacar air, campak, flu dan arbovirus yang ditularkan oleh nyamuk, demikian laporan Live Science.
Seseorang juga secara tidak sengaja dapat mengembangkan meningitis karena jamur, parasit, amuba, kanker atau cedera kepala.
Paul Sax mengatakan ada vaksin yang bisa mencegah penyebab paling umum meningitis bakteri, yakni vaksin H. influenzae tipe b (Hib).
Selain itu, ada juga vaksin konjugat pneumokokus untuk semua anak di bawah usia dua tahun, anak-anak usia 11 dan 12 tahun, mahasiswa. Kemudian vaksin meningokokus B, serogroup B, dan vaksin polisakarida pneumokokus 23-valent untuk anak-anak serta orang dewasa.