CakapCakap – Cakap People! Apakah kamu termasuk salah satu overthinker? Jika ya, maka kamu perlu mengetahui bahwa kebiasaan tersebut bisa berdampak pada kesehatan. Pasalnya, sebagaimana dikutip dari Healthside.com, overthinker bisa membuat pikiran terus menerus dalam keadaan fluks yang berlanjut pada lonjakan jumlah kortisol yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan dalam jangka panjang. Lantas, masalah kesehatan apa saja yang bisa muncul karena kebiasaan overthinking?
![Inilah 5 Masalah Kesehatan yang Bisa Muncul karena Kebiasaan Overthinking](https://www.cakapcakap.com/wp-content/uploads/2025/02/people-1492052_640-500x333.jpg)
Berikut akan dijelaskan beberapa masalah kesehatan yang bisa muncul karena kebiasaan overthinking. Simak selengkapnya di bawah ini.
Berdampak pada Otak
Tahukah kamu bahwa ‘korban’ paling jelas dari pemikiran yang stres akibat overthinking adalah otak. Stres cenderung memiliki efek mendalam pada organ. Sehingga berpotensi merusak dan membunuh sel-sel otak di hipokampus.
Terlalu banyak berpikir kronis juga bisa mengubah fungsi otak dengan mengubah struktur dan konektivitasnya. Lebih lanjut, para peneliti di University of California, Berkeley, juga mengungkapkan bahwa stres kronis dapat menyebabkan masalah mental seperti kecemasan dan gangguan mood.
Memengaruhi Sistem Pencernaan
Overthinking dapat menyebabkan stres yang pada gilirannya bisa memengaruhi sistem pencernaan. Adanya stres bisa menyebabkan masalah gastrointestinal seperti penyakit radang usus, sindrom iritasi usus, perubahan motilitas gastrointestinal dan sekresi lambung, peningkatan permeabilitas usus dan perubahan mikrobiota usus.
Memengaruhi Hati
Terlalu banyak berpikir dan khawatir secara kronis bisa membahayakan kesehatan kardiovaskuler. Nyeri dada, pusing, takikardia dan lainnya adalah beberapa masalah yang bisa ditimbulkan oleh overthinking. Faktor risiko lainnya seperti depresi, penyalahgunaan zat dan kesulitan tidur juga masih terkait dengan kekhawatiran kronis yang dapat menambah masalah.
Masalah Kulit
Saat overthinking menimbulkan stres dan kecemasan, maka kulit juga bisa terpengaruh. Kekhawatiran dapat mempengaruhi dan bahkan memperburuk gangguan kulit seperti psoriasis, pruritus, dermatitis seboroik, areata, alopecia dan dermatitis atopik.
Selain itu, stres akibat overthinking juga bisa menyebabkan peradangan di dalam tubuh yang turut berpengaruh pada kulit. Pasalnya, sistem kulit saling berhubungan secara kompleks, di mana sistem endokrin dan sistem kekebalan tubuh dipengaruhi oleh stres kronis.
Dapat Menekan Sistem Kekebalan Tubuh
Cakap People! Pernahkah kamu merasa kalau kamu sering jatuh sakit ketika kamu mengalami stres dan kecemasan? Mengapa demikian? Jawabannya adalah karena stres dapat menyebabkan pelepasan kortisol dalam tubuh.
Pada gilirannya, kortisol ini akan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Ketika pertahanan alami tubuh tertekan maka hal tersebut membuat kamu rentan terkena infeksi dan penyakit.