CakapCakap – Cakap People! Apa saja kue lebaran tradisional yang ada di berbagai negara? Saat hari raya Idulfitri, beragam makanan hingga kue-kue tersaji di atas meja. Orang Indonesia sendiri umumnya menyajikan beragam kue kering, dari nastar, kastangel, biskuit, hingga wafer. Namun, bukan hanya Indonesia yang punya sajian kue Lebaran, beragam negara lain juga punya ciri khasnya.
Berikut adalah deretan kue Lebaran tradisional dari berbagai negara.
1. Gulab Jamun dari Pakistan

Mengutip Al-Siddique Bakers, Gulab Jamun adalah kue Lebaran khas Pakistan yang dijadikan sebagai makanan penutup. Kue ini terbuat dari khoya (susu rendah lemak), sirup gula, dan tepung berbentuk bola-bola kecil yang digoreng sampai berwarna keemasan.
Agar rasanya lebih mantap, bola-bola kecil bisa dikonsumsi bersama sirup gula. Teksturnya yang lembut dan rasanya yang manis membuat masyarakat Pakistan sangat menyukainya hingga dihidangkan di acara tertentu seperti Idul Fitri, pernikahan, festival, dan lainnya.
Masyarakat setempat juga sering menambahkan tekstur pada Gulab Jamun dengan pistachio dan almond.
2. Baklava dari Timur Tengah

Baklava merupakan hidangan asal Timur Tengah. Makanan yang satu ini telah dikenal sejak masa kekaisaran Ottoman dan terus dinikmati hingga saat ini.
Baklava terbuat dari adonan filo, sirup atau madu, dan kacang cincang. Kacang cincang seperti kenari, almond, dan pistachio pada baklava digunakan menjadi isian, sedangkan adonan filo ditumpuk dan diolesi mentega di setiap lapisan.
Setelah selesai membuat adonan, lapisan baklava akan dipanggang hingga berwarna coklat keemasan. Saat dipanggang sirup yang terbuat dari gula, madu, dan air akan dipanaskan dan dituangkan ke atas kue. Kemudian sirup tersebut akan meresap ke lapisan adonan baklava, sehingga rasanya semakin manis.
3. Samosa dari Maroko

Mengutip Womans Day, samosa adalah kue lebaran khas Maroko yang juga dikenal dengan briouat. Adapun di Teluk Arab, masyarakat setempat biasa menyebutnya dengan sambusa hilwa.
Proses pembuatannya dimulai dari membuat adonan filo berbentuk segitiga lalu diisi isian manis buah-buahan seperti kacang yang direndam dengan sirup, apel, dan pir. Kamu juga bisa menggulung adonan filo menjadi bentuk cerutu lalu diisi dengan krim manis.
4. Kanafesh dari Timur Tengah

Kanafesh atau kunafe adalah kue lebaran khas Timur Tengah yang bisa ditemukan saat musim Lebaran. Proses pembuatannya dimulai dengan membuat adonan filo lalu ditambah keju putih parut agar seperti Akkawi atau Nabulsi.
Agar rasanya semakin manis dan lezat, kamu bisa menambahkan sedikit gula dan sirup. Masyarakat Timur Tengah juga sering menambahkan taburan kacang pistachio cincang untuk menambah tekstur.
5. Bihun dari Asia Selatan

Saviya atau bihun adalah makanan penutup khas masyarakat Muslim Asia Selatan yang dibuat saat Idul Fitri. Saviya terbuat dari bihun, ghee, gula, dan rempah-rempah seperti kapulaga.
Biasanya, masyarakat setempat mengonsumsi bihun setelah salat Idul Fitri, sarapan, dan makan siang. Ada juga makanan serupa dari bihun yang tidak kalah popular yaitu sheer a khurma.
Sheer a khurma terbuat dari bihun yang dimasak dengan susu selama satu malam. Tampilannya persis seperti sup mi hanya saja rasanya manis yang bisa dinikmati dalam kondisi dingin atau panas.