in ,

Inilah 5 Klaster yang Jadi Penyumbang Terbesar Angka COVID-19 di Indonesia

Kasus virus corona di Indonesia masih belum menunjukkan tanda-tanda perlambatan sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020 oleh Presiden Joko Widodo.

CakapCakapCakap People! Virus corona baru sudah menguasai dunia selama sekitar tujuh bulan terakhir dan masih terus berlanjut. Hingga saat ini, virus yang menyebabkan penyakit COVID-19 ini telah menjangkiti lebih dari 18,6 juta orang di seluruh dunia dan merenggut nyawa lebih dari 700 ribu orang. Salah satu negara yang masih terus berjuang menangani virus ini adalah Indonesia.

Kasus virus corona di Indonesia masih belum menunjukkan tanda-tanda perlambatan sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020 oleh Presiden Joko Widodo. Bahkan, hingga Selasa, 4 Agustus 2020, pemerintah melaporkan adanya kenaikan sebanyak 1.922 kasus baru. Ini merupakan kenaikan harian tertinggi sejauh ini di bulan Agustus ini, sehingga jumlah total kasus yang dikonfirmasi menjadi 115.056.

Ilustrasi. [Foto: Pixabay]

Menurut anggota Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah, ada sejumlah klaster yang menjadi penyumbang terbesar angka COVID-19. Dia bilang, klaster penularan virus corona (COVID-19) paling banyak terjadi permukiman padat. Klaster tersebut, kata dia, terjadi di DKI Jakarta dan Jawa Timur.

“Bahwa klaster tertinggi yaitu klaster yang berasal dari pemukiman atau lokal transmisi,” kata Dewi dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta, Senin, 3 Agustus 2020 lalu, seperti dikutip Kompas.com.

“Jadi artinya ada seseorang yang positif kemudian mungkin yang tulari adalah keluarganya, keluarganya sudah keburu dia belanja ke warung, dia ikut arisan misalnya akhirnya mengenai orang-orang yang lain dalam satu wilayah yang sama,” kata dia.

Klaster tertinggi kedua yakni pasar dan pusat pelelangan ikan. Disusul pusat pelayanan kesehatan. Sementara itu, klaster tertinggi keempat yakni perkantoran yang menyumbang angka pasien positif Covid-19 cukup banyak.

“Ini (perkantoran) salah satunya juga menyumbang angka, karena kembali ketika masyarakat mulai beraktivitas mau tidak mau sudah mau ketemu dengan banyak orang lagi lagi protokol kesehatan harus diterapkan,” ujar dia.

Klaster terakhir yakni rumah ibadah. Dewi pun mengingatkan agar semua pihak selalu menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas.

“Kita juga melihat rumah ibadah ini juga ada angka klastering di sana. Beberapa klaster itu yang harus kita hati-hati,” ucap Dewi.

Ilustrasi virus corona. [Foto: CNN]

Sebagaimana diketahui, Jakarta dan Jawa Timur terus menjadi pendorong utama dalam peningkatan jumlah kasus virus corona, yaitu masing-masing menyumbang 430 dan 410 kasus per Selasa, 4 Agustus 2020, berdasarkan update data yang disampaikan oleh Satuan Tugas Nasional Penanganan COVID-19 melalui situs Covid19.go.id.

Kedua provinsi ini telah mencatatkan masing-masing lebih dari 23.000 kasus virus corona, dengan Jawa Timur memimpin dengan hanya selisih beberapa ratus kasus dari Jakarta.

Untuk menempatkan ini dalam perspektif, tidak ada provinsi lain yang melaporkan 10.000 kasus virus corona atau lebih sejauh ini.

Kalimantan Selatan menambahkan sebanyak 119 kasus dan Sulawesi Selatan melaporkan 117 kasus baru per Selasa, 4 Agustus 2020. Provinsi yang tersisa mampu menghindari kenaikan angka harian tiga digit, dengan enam provinsi tidak memiliki kasus baru.

Jawa Tengah merasa nyaman untuk sementara waktu dengan hanya 60 kasus baru virus corona – terendah dalam lebih dari sebulan – nol kematian dan 100 orang sembuh.

Jawa Tengan telah mengakumulasi 9.887 kasus sejak wabah ini menjadikan provinsi ini berada di peringkat ketiga dengan jumlah kasus terbanyak, sementara itu Sulawesi Selatan hanya tertinggal 26 kasus, berada di posisi keempat.

Korban meninggal akibat virus corona meningkat 86 orang secara nasional, sehingga menjadikan total 5.388 hingga Selasa, 4 Agustus 2020.

Jawa Timur memiliki jumlah kematian COVID-19 tertinggi yaitu sebanyak 1.781, sementara Jakarta berada di urutan kedua dengan 874 kematian.

Jawa Tengah, yang jumlah korban COVID-19-nya meningkat lebih dari dua kali lipat sejak pertengahan Juni, mencatat 665 kematian.

Lebih dari dua pertiga dari 34 provinsi di negara ini mencatatkan angka kematian akibat COVID-19 kurang dari 100 orang. Delapan provinsi – Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur – telah mempertahankan angka kematian dalam satu digit.

Jumlah pasien COVID-19 yang pulih melonjak sebanyak 1.813 dan menjadikan total keseluruhan sebanyak 72.050, atau 62,6 persen dari total kasus di seluruh negeri hingga Selasa, 4 Agustus 2020.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ledakan Mirip Nuklir Mengguncang Lebanon, 73 Orang Tewas Ribuan Lainnya Luka-luka

Berkunjung Ke Singapura, Inilah Aturan Terbaru yang Harus Diketahui Pelancong