CakapCakap – Cakap People! Tembok Berlin pernah dibangun untuk memisahkan Jerman Timur dan Jerman Barat. Tetapi, Tembok pemisah itu akhirnya diruntuhkan. 3 Oktober adalah Hari Persatuan Jerman dan juga sebagai pengingat runtuhnya Tembok Berlin pemisah Jerman Barat dan Jerman Timur.
Selama hampir tiga dekade, Tembok Berlin memisahkan Timur dan Barat, menjadi lambang perpecahan Eropa pasca-Perang Dunia II menjadi wilayah Soviet dan Barat.
Nah, berikut adalah 5 fakta menarik tentang Tembok Berlin, seperti dikutip TEMPO dari The Local, Kamis, 3 Oktober 2019.
1. Membentang 155 kilometer
Pemerintah Jerman Timur yang bersekutu dengan Soviet membangun Tembok Berlin pada Agustus 1961 untuk menghentikan banjir pelarian warganya ke Jerman Barat yang demokratis melalui kota.
Pembatas sepanjang 155 kilometer ini pada dasarnya mengelilingi Berlin Barat, yang merupakan daerah kantong di Jerman Timur. Bagian yang membagi Berlin dari utara ke selatan adalah 43 km.
Panel beton setinggi 3,6 meter terdiri atas tembok sepanjang 106 km, dan sisanya terdiri dari kawat berduri.
2. Dijaga 7.000 prajurit
Tanah tak bertuan yang dijaga ketat yang dikenal sebagai “garis kematian” yang membentang di sepanjang sisi timur tembok.
Lebih dari 7.000 tentara Jerman Timur mengoperasikan 302 menara pengawas dan 20 bunker. Di malam hari, tiang lampu setiap 30 meter menyala, dan ini adalah bagian kota Berlin yang paling terang.
Selain itu ada juga alarm, parit, kawat berduri, anjing penjaga dan perangkat yang secara otomatis menembakkan tembakan ke arah mereka yang kabur.
3. Checkpoint Charlie
Tembok Berlin memiliki tujuh titik persimpangan resmi, yang paling terkenal adalah Checkpoint C, disebut Checkpoint Charlie oleh pasukan Barat.
Checkpoint Charlie terletak di jantung kota Berlin di sektor yang diamankan oleh pasukan Amerika.
Demi memecah kebuntuan yang dipertaruhkan di pos pemeriksaan pada Oktober 1961, militer AS dan Soviet saling memandang selama beberapa jam dalam perselisihan mengenai upaya diplomat AS Allan Lightner untuk mengunjungi Berlin Timur.
Setahun kemudian penjaga perbatasan Timur di pos pemeriksaan menembak Peter Fechter yang berusia 18 tahun ketika ia berusaha melarikan diri ke Barat. Dia dibiarkan mati kehabisan darah di bawah kawat berduri, di mana warga lain dan wartawan hanya bisak menyaksikan.
4. Terowongan 57
Sekitar 140 orang tewas ketika berusaha menyeberang antara 1961 dan 1989, menurut Berlin Wall Memorial.
Rute pelarian paling sukses adalah Terowongan 57, yang digali oleh mahasiswa dari Jerman Barat pada ruang bawah tanah toko roti bekas ke Jerman Timur. Pada Oktober 1964, 57 Jerman Timur menggunakan terowongan sepanjang 140 meter untuk membelot.
Salah satu pelarian yang lebih luar biasa terjadi pada Agustus 1988 ketika empat anggota keluarga berhasil melewati Tembok Berlin dengan sebuah pesawat kecil penghancur tanaman.
Insinyur elektronik Winfried Freudenberg adalah yang terakhir mati, jatuh pada Maret 1989 di Berlin Barat setelah menyeberang menggunakan balon tiup buatan sendiri.
5. Pidato menguggah John F. Kennedy
Pidato menggugah Presiden AS John F. Kennedy, Ich bin ein Berliner atau Saya orang Berlin, disampaikan hanya beberapa meter dari tembok pada tahun 1963. Frasa ini telah menjadi kecaman yang paling terkenal dalam pesan solidaritas dengan Jerman Timur.
Dalam pidato terkenal lainnya oleh presiden AS di Gerbang Brandenburg, Ronald Reagan menantang pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev pada 1987 untuk “merobohkan ini dinding!”.
Hanya dua tahun kemudian, ketika rezim komunis Eropa Timur mulai runtuh, pihak berwenang Jerman Timur yang tak diduga-duga menyerah pada demonstrasi massa berminggu-minggu dan mengizinkan pos pemeriksaan dibuka pada 9 November 1989.
Selama beberapa hari berikutnya, warga Berlin dengan euforia bertengger di dinding dan dengan menggunakan kapak juga palu, merobohkan bongkahan tembok.
Pembongkaran sistematis secara resmi dimulai 13 Juni 1990 dan selesai pada 1992. Secara resmi persatuan Jerman Barat dan Jerman Timur dideklarasikan pada 3 Oktober 1990. Dan kini hanya beberapa bagian Tembok Berlin yang tersisa sebagai monumen bersejarah bangsa Jerman.