Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Terdapat sejumlah roti yang harganya masuk dalam daftar termahal di dunia. Roti apa saja yang dimaksud? Di sejumlah negara, roti kerap dikonsumsi sebagai makanan sehari-hari yang mengenyangkan dan praktis. Harganya yang terjangkau juga menjadi alasan mengapa banyak orang gemar mengonsumsinya.
Namun, siapa sangka, makanan pokok orang-orang di negara Eropa ini ternyata bisa dibanderol dengan harga yang fantastis. Dengan memadukan bahan-bahan premium, sentuhan kemewahan, dan kreatifitas dari sang baker, roti yang awalnya sederhana bisa disulap menjadi makanan yang istimewa.
Dibanderol lebih dari ratusan ribu, berikut adalah sajian roti termahal di dunia seperti dilansir dari laman CNN Indonesia.
1. Stollen (Rp 1,1 Juta)
Dilansir dari Winward Community College, Stollen atau Cristollen merupakan salah satu roti yang dibanderol dengan harga cukup mahal. Roti klasik khas Jerman ini biasanya sering ditemui menjelang hari Natal dan akhir tahun sebagai hidangan spesial.
Roti tradisional ini terbuat dari adonan ragi dengan rasa manis, serta diisi dengan campuran buah-buahan kering, kacang-kacangan, ataupun marzipan, kemudian dipanggang hingga matang.
Harga yang dibanderol untuk satu buah Stollen pun cukup beragam, mulai dari USD25 – USD75 atau sekitar Rp 400 ribu – Rp 1,1 juta, tergantung dari ukurannya.
2. The Royal Bloomer (Rp 1,5 Juta)
Selanjutnya, Royal Bloomer merupakan roti termahal yang dibuat oleh Orchard Pigs Bakery milik dari baker profesional, Robert Didier yang berlokasi di Wrexham, Wales Utara.
Bukan sekedar roti biasa, Royal Bloomer menawarkan sentuhan menarik dengan mengganti air dengan champagne untuk bahan adonan roti. Menurutnya, champagne dapat memberikan cita rasa yang unik dan lezat pada roti.
Selain itu, Didier, juga menggunakan emas 23 karat dalam resep rotinya. Ia pun menambahkan emas 23 karat itu sebagai hiasan di bagian atas roti sehingga tampilannya semakin berkilau.
3. Maine Lobster Rolls (Rp 4,5 Juta)
Lobster rolls merupakan salah satu hidangan roti bercita rasa lezat yang populer dan digemari banyak orang. Bahkan, Erina Gudono dan Kaesang juga turut mencicipi makanan satu ini saat berkunjung ke Los Angeles, Amerika Serikat.
Lobster rolls khas Maine merupakan hidangan berupa sandwich mewah yang disajikan dengan isian potongan daging lobster dan campuran salad mayones, kemudian disiram dengan mentega cair.
Tampilannya mirip seperti hot dog berisi sosis pada umumnya, hanya saja yang membedakan adalah harga untuk sepotong roti gulung lobster ini. Biasanya, satu paket makanan ini dibanderol harga sekitar USD280 atau sekitar Rp 4,5 juta.
Namun, ada pula restoran di Amerika yang menjual paket lobster roll dengan harga USD1,000 atau setara dengan Rp 15,5 juta. Tentunya bukan lobster roll biasa, lantaran disajikan dengan beberapa topping mewah seperti daging sapi wagyu grade A5, caviar osetra Belgia, truffle putih, ataupun edible gold yang ditaburkan di bagian atasnya.
4. The Gold Leaf Bread (Rp 25 Juta)
Melansir dari Madrid Metropolitan, roti paling mahal di dunia ini bisa kamu temukan di toko roti Pan Pina di Algatocn, Andalusia, Spanyol. Roti mahal tersebut diberi nama The Gold Leaf Bread.
Resepnya berasal dari seorang master baker, Juan Manuel Moreno yang merupakan pemilik Pan Pina Bakery yang sangat legendaris. Toko roti keluarga ini telah menjalankan bisnisnya selama 70 tahun dan memproduksi lebih dari 50 jenis roti yang berbeda.
Usut punya usut, Moreno, awalnya mempunyai ide untuk membuat roti paling mahal di dunia setelah dirinya tak sengaja melihat ada kopi paling mahal di dunia yang dikirimkan ke sebuah toko di Marbella, sebuah desa yang terletak 77 km dari tempatnya.
Moreno akhirnya membuat roti dengan campuran emas yang bisa dimakan seharga EUR1,480 atau sekitar Rp 25 jutaan. Roti mahal tersebut populer di kalangan orang-orang kaya yang tinggal atau melancong ke Costa del Sol.
Tak hanya itu, Moreno juga membuat roti yang dilapisi emas sehingga menghasilkan efek 3D, serta roti yang dicampur perak yang dibanderol dengan harga USD120 atau sekitar Rp 1,9 jutaan.
