Yanita Nurhasanah
CakapCakap – Cakap People, pulau Socotra sudah sejak dulu dikenal dengan pulau alien. Hal ini berkaitan dengan tumbuhan dan hewan yang hidup di lepas pantai Yaman tersebut. Hewan serta tumbuhan disana sangat unik sehingga disebut ‘Galapagos di Samudera Hindia’. Banyak juga yang menyebutnya pulau alien.
Pulau Socotra terisolasi dari dunia luar karena itu tumbuhan dan hewan di Pulau Socotra tidak pernah ada yang mengusiknya. Menurut UNESCO, sepertiga dari 825 spesies tumbuhan, 90 persen spesies reptil dan 95 persen spesies siput di Socrota tidak ditemukan di tempat lain di dunia.
Melansir dari CNN Indonesia, kepulauan itu masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia karena keindahan alamnya. Tarantula Biru bukanlah satu-satunya hewan aneh di Socotra. Di Pulau tersebut ada 192 spesies burung darat, 253 jenis terumbu karang, bahkan lebih dari 1.000 makhluk laut.
Claudius Schulze, seorang Fotografer asal Jerman, terpesona oleh Socotra sejak membacanya di sebuah majalah. Ia lantas datang ke tempat tersebut untuk membuat buku foto serta perjalanan tentang Socotra.
“Bentang alamnya aneh, mirip bulan,” kata Schulze.
Pulau Socotra terdiri dari empat pulau, satu pulau tidak berpenghuni sedangkan dua lainnya hanya memiliki 100 sampai 450 penduduk. Schulze hanya mengunjungi pulau utama yang memiliki nama Socotra. Pulau utama ini memiliki area seluas 3.625 kilometer persegi.
Pulau Socotra terletak tepat di antara Benua Afrika di Timur dan Semenanjung Arab di Barat. Menurut media Tribun News, di antara sekian banyak tanaman langka di sana, ada satu yang cukup aneh yaitu pohon darah naga.
Legenda setempat menyebut jika pohon ini berasal dari seekor naga. Naga tersebut diubah menjadi pohon karena menghancurkan surga. Sangat berbeda dari namanya yang terdengar menyeramkan, penampilan pohon ini juga tak biasa.
Sekilas mirip jamur raksasa dengan daun berwarna hijau. Secara ilmiah pohon ini diberi nama Dracaena Cinnabari. Namun tak hanya penampilannya yang unik, namun getahnya juga tak biasa.
Getah pohon ini memiliki warna merah darah. Meskipun hanya sedikit mengikisnya atau menggoresnya, maka getah mirip darah ini dapat langsung keluar dari pohon.
Penduduk asli menggunakan getah merah dari pohon darah naga, sebagai obat. Getah ini sangat ajaib karena obat untuk semua penyakit.
