CakapCakap – Cakap People, Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah menyetujui perintah eksekutif guna memberikan sanksi pada para pemimpin kudeta di Myanmar. Sanksi tersebut tidak hanya berlaku bagi para pimpinan militer saja. Melainkan untuk keluarga beserta ladang bisnis yang berhubungan dengan mereka.
Amerika Serikat mengambil langkah untuk memblokir akses militer pada dana pemerintah Myanmar yang disimpan oleh AS sebesar US$1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun.
Sanksi Diberikan Saat Jatuh Korban
‘Pinalti’ tersebut diberikan saat ada seorang wanita yang mengalami luka tembak di kepala ketika berunjuk rasa menentang kudeta. Akibat peluru tajam itu, sang wanita harus dirawat di salah satu rumah sakit yang terletak di ibu kota Nay Pyi Taw.
Kronologi bermula saat Mya Thwe Thwe Khaing ikut berunjuk rasa pada Selasa (09/02), saat itu polisi berusaha membubarkan para pengunjuk rasa memakai peluru karet, meriam air, serta peluru yang tajam dan berujung membuat si wanita itu terluka.
Menurut pegiat HAM setempat menyebut jika luka yang diderita oleh wanita tersebut konsisten dengan luka lantaran terkena peluru tajam. Pekan lalu ribuan orang turun ke jalan guna menyuarakan ketidakbenaran yang dilakukan oleh militer Myanmar.
Beberapa orang dilaporkan mengalami cedera yang cukup serius akibat aksi polisi yang memperketat penggunaan kekuatannya. Namun hingga saat ini belum ada korban jiwa atas peristiwa tersebut.
Seruan Biden pada Militer Myanmar
Biden menyerukan pada militer Myanmar untuk membatalkan kudeta serta para pimpinan termasuk Suu Kyi dibebaskan.
“Orang-orang Burma membuat suara mereka didengar dan dunia menyaksikan,” ucap Biden sembari berjanji akan mengambil tindakan lebih lanjut apabila dibutuhkan, dikutip dari laman BBC.
Lebih lanjut Presiden Amerika Serikat itu juga menambahkan jika pemerintahannya akan melakukan identifikasi sasaran sanksi di putaran pertama pada minggu ini kendati beberapa pimpinan militer Myanmar sudah termasuk dalam daftar hitam atas kekejaman pada Muslim Rohingnya.
“Kami juga akan memberlakukan kontrol ekspor yang kuat. Kami membekukan aset AS yang menguntungkan pemerintah Burma, sambil mempertahankan dukungan kami untuk perawatan kesehatan, kelompok masyarakat sipil, dan bidang lain yang secara langsung menguntungkan rakyat Burma,” terang Biden.
Ini merupakan pertama kali Joe Biden memberikan sanksi sejak menjabat sebagai Presiden AS bulan lalu Cakap People.