Cakapcakap – Boleh dikatakan bahwa generasi milenial dan generasi Z adalah dua generasi yang paling lekat keberadaannya dengan teknologi terutama gadget dan media sosial. Mulai dari bangun tidur hingga melakukan aktifitas keseharian tidak lepas dari yang namanya media sosial, seperti twitter, instagram, facebook, youtube dan sebagainya. Pokoknya nyaris tiada hari tanpa gadget dan media sosial yang membuat kita seperti ‘ketagihan’.
Media sosial memang memiliki banyak manfaat. Memudahkan komunikasi dan berbagi informasi, hiburan, dan masih banyak lagi. Tapi sayangnya, dampak negatifnya juga banyak jika tidak dikelola dengan baik. Nah, jika kamu sudah mulai merasakan tanda -tanda ‘terpapar’ dampak negatif media sosial, ada baiknya jika kamu buru-buru untuk ‘puasa’ atau meninggalkan semua jenis media sosial untuk sementara waktu. Cukup gunakan media sosial untuk hal-hal yang sangat penting saja. Apa saja tanda-tanda kamu harus mencoba ‘puasa’ media sosial? Yuk, simak bareng tanda berikut ini :
Menghabiskan Waktu Terlalu Lama
Bangun tidur, cek instagram. Tiba-tiba udah jam delapan terus jadi telat ke kantor. Di kantor, makan siang, cek twitter dulu. Tiba-tiba waktu istirahat tinggal lima belas menit, buru-buru, deh, makannya. Pulang dari kantor, cek instagram lagi. Eh, tiba-tiba udah jam dua belas malam padahal masing banyak yang harus dikerjaikn termasuk kerjaan yang dibawa pulang. Alhasil harus begadang. Besok paginya telat, tapi masih harus cek instagram dulu. Begitu terus sampai kamu lelah sendiri dengan rutinitas tersebut.
Kamu tahu banget jika mengecek media sosial terlalu sering dan terlalu lama adalah kebiasaan yang kurang baik, tapi rasanya susah dan berat untuk menghilangkannya. Harus waspada nih! Kamu mungkin sudah masuk tahap kecanduan media sosial. Lama-lama kebiasaan itu bisa merusak rutinitas dan kegiatan kamu yang lain jika tidak cepat-cepat diatasi.
Sering Membanding-Bandingkan Diri dengan Orang Lain
Saat melihat foto-foto orang di instagram
“Duh, kok si A jalan-jalan terus, sih. Aku kapan, ya.”
“Ih cantik banget dia. Apalah wajahku ini.”
“Ya ampun udah lanjut sekolah di LN aja dia. Aku aja belum selesai skripsi, payah banget.”
Sering terbersit perasaan-perasaan seperti itu saat membuka instagram dan melihat foto-foto ‘indah’ bertebaran di sana? Rasanya kehidupan orang lain itu seringan kapas, seindah taman bunga dan gak ada sulit-sulitnya ya?
Jika kamu mulai merasa dirimu gak ada apa-apanya dibandingkan orang lain, mulailah untuk ‘berpuasa’ dari media sosial. Kamu perlu mengenali dirimu, menikmati dan mesyukuri hidupmu. Apalagi jika kamu mulai kehilangan semangat untuk melakukan hal lain hanya karena sudah tidak percaya diri. Jauh-jauh dulu, deh, dari media sosial.
Terlalu Sering Membeli Sesuatu Bukan Berdasarkan Kebutuhan
Lihat barang ini, akhirnya beli karena lucu. Lihat skincare itu, akhirnya beli karena katanya ampuh. Hingga akhirnya kamu sadar banyak sekali barang yang kamu beli bukan karena kebutuhan, tapi karena tergoda rayuan iklan. Yuk, mulai sekarang lebih selektif membeli barang yang benar-benar dibutuhkan dan yang hanya sekedar keinginan saja.
Menjadi ‘Korban Kejahatan’ Media Sosial
Jika kamu adalah seseorang yang cukup eksis di media sosial dan mulai sering stres karena komentar-komentar kurang baik di fotomu atau kamu merasa harus mengikuti semua hal yang sedang booming di media sosial, kamu perlu istirahat dari semua itu. Jangan sampai kamu menjadi ‘korban’ kejahatan di media sosial atau menjadi korban ‘tren’, melakukan segala sesuatu, termasuk yang mungkin dapat membahayakan kamu, semata-mata hanya karena orang lain melakukannya. Kamu merasa jika tidak melakukan hal tersebut, kamu merasa tidak keren, tidak gaul, orang-orang akan meremehkanmu, dan sebagainya. Padahal, di dunia nyata maupun di dunia maya, tetaplah jadi dirimu sendiri.
Nah, Cakap people! Jika salah satu dari keempat hal di atas mulai kamu rasakan, ada baiknya untuk segera ‘puasa’ media sosial. Hal ini penting agar tidak berdampak terhadap kondisi psikologismu. Beristirahatlah sementara dari hiruk pikuk dunia maya dan nikmati dunia nyata. Bahkan jika sudah parah, tekanan dari media sosial dapat menyebabkan depresi. Mungkin setelah beristirahat beberapa saat, kamu juga dapat lebih bijaksana lagi dalam menggunakan media sosial dan mengurangi dampak negatifnya terhadapmu. Setuju?
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Inilah Bagaimana Media Sosial Mempengaruhi Penampilan Bentuk Tubuh (Body Image) - CakapCakap