CakapCakap – Cakap People, siapa sih yang nggak ingin tabungannya menggemuk? Hampir seluruh masyarakat pasti ingin uang tabungannya terisi dengan penuh. Tabungan yang banyak dapat membantumu dalam keadaan genting. Tak hanya itu, mempersiapkan tabungan itu sangat penting untuk hari tuamu. Ketika kamu sudah pensiun dan tak lagi aktif bekerja, dengan uang tabunganlah kamu bisa menikmati hari tua.
Selain itu, dengan jumlah tabungan yang ‘cukup’ kamu secara tidak langsung dapat meraih kemandirian finansial. Mandiri secara finansial adalah memiliki uang yang cukup untuk melakukan apapun yang diperlukan tanpa ada rasa khawatir mengenai kondisi keuanganmu.
Untuk mencapai hal tersebut, kamu harus banyak-banyak berkorban, salah satunya mengorbankan sebagian uangmu untuk disimpan. Sayangnya, jika dilihat dari kebiasaan kaum milenial hal ini sangat sulit dilakukan. Setuju Cakap People?
Kaum milenial saat ini lebih berpikir untuk mendapatkan pengalaman dibandingkan menabung untuk masa tua. Padahal ya, dengan mendapatkan kemandirian finansial, kamu nggak perlu lagi loh pusing-pusing jika hal darurat terjadi padamu.
Untuk itu, kamu perlu bertekad untuk mencapai hal tersebut kaum millenial tak hanya harus menghentikan beberapa kegiatan, namun juga harus rela untuk ‘berpuasa’ dari barang-barang yang benar-benar diinginkan. Padahal sebenarnya, jika kamu bisa mengatur keuanganmu dengan baik, kamu tak perlu ‘sengsara’ hanya untuk menyimpan uang.
Berapa sih jumlah persentase uang yang harus masuk ke rekening tabunganmu per bulannya?
Pertanyaan ini sebenarnya sudah beberapa kali dipertanyakan oleh banyak kaum millienial. Berapa banyak persentase uang yang harus kamu simpan dari penghasilan bulanan yang kamu dapatkan. Tingkat persentase tabungan adalah batu penjuru di seluruh keputusan ‘pembelian’ yang kamu lakukan. Hal ini juga mempengaruhi segala keputusan besar finansial lainnya, seperti membeli rumah hingga keadaan darurat.
Untuk jumlah yang harus ditabung, jawabannya adalah bervariasi. Salah satu faktornya adalah berapa lama masa produktifmu? Jika kamu masuk ke dalam kelompok kaum yang masih berusia 20 tahun, kamu masih memiliki waktu yang cukup panjang hingga pensiun. Hal ini tentu menguntungkan, karena kamu bisa menabung dengan jumlah yang lebih rendah dibandingkan generasi baby boomer yang baru mulai untuk menabung di usia 30-40an.
Menurut pendapat Senator yang berasal dari Massachusetts, Elizabeth Warren, kamu harus dapat menabung sekitar 20 persen dari pendapatanmu jika kamu masih memiliki cicilan. Untuk pembagiannya sendiri Warren menyarankan untuk menyisihkan 50 persen uangmu untuk tempat tinggal dan makan. Sementara 30 persen-nya untuk diskresioner. Diskresioner adalah biaya yang sebenarnya bisa kamu atur sendiri. Contohnya saja, makan di restoran, hiburan, liburan, biaya elektronik dan hadiah. Fungsinya masih tersier, jadi kalau kamu tidak mengeluarkan uang ini sebenarnya akan lebih baik.
Mengapa harus 20 persen?
Menurut analisis, dengan menabung di usia 20-30 tahun dan memperoleh pengembalian investasi rata-rata lima persen per tahun, kamu harus menghemat sekitar 20 persen dari penghasilanmu agar dapat menikmati hari tua.
Tapi, beda kasus jika kamu ingin bekerja hingga akhir hayatmu, maka jumlah persentase tabungan per bulannya akan lebih sedikit. Namun pastinya sebagai kaum millenial, kamu ingin dong sekali-kali liburan atau menggunakan uang darurat jika suatu hal terjadi, misalnya saja apabila mobilmu mengalami kerusakan atau tiba-tiba
Diluar itu, bagaimanapun kamu harus menabung selagi kamu kerja karena apabila tidak, kita tak memiliki simpanan di hari tua yang menyebabkanmu harus meminjam uang dari bank ketika usia sudah non-produktif.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!