CakapCakap – Cakap People! Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa ukuran camilan favorit kamu semakin kecil? Tak hanya itu, kamu mungkin juga menyadari jika botol sirop kesukaan kamu semakin kecil ukurannya. Atau sabun cuci piring, sabun cair untuk mandi, dan sabun cuci tangan yang biasa kamu pakai juga tidak sekental saat pertama kali kamu membelinya?
Untuk menjawab semua pertanyaan dan rasa penasaran kamu soal perubahan ukuran dan kualitas produk yang biasa kamu beli, berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhinya:
1. Menghindari Kesan Harga Naik
Mengutip dari Ronnie Koenig via YahooNews, penyusutan atau perampingan kemasan suatu produk merupakan salah satu cara yang dipilih perusahaan untuk menjaga harga agar tetap sama dan tidak terkesan ‘semakin mahal’ oleh konsumen.
Kenaikan harga bahan baku, harga bahan kemasan, biaya produksi dan distribusi, penyesuaian antara gaji karyawan dengan pendapatan perusahaan menyebabkan suatu produk harus naik harga atau diperkecil kemasannya.
Bila melihat aneka produk yang semakin kecil, besar kemungkinan produsen lebih memilih untuk memperkecil kemasan atau ukuran makanan agar harganya masih bisa terjangkau dan konsumen tidak beralih ke merk lain.
2. Kamuflase Produsen
Dilansir dari Australian Bureau of Statistics, perubahan kualitas produk dapat dilihat dari karakteristik fisik produk, perubahan berat, ukuran kemasan, serta kemurnian kandungan dan komposisinya.
Ini kerap terjadi pada sampo atau sabun cair, di mana ukuran dan harganya sama namun komposisinya dikurangi sehingga takaran airnya lebih banyak. Ini merupakan kamuflase yang bisa kita sadari saat menuang sabun dan mendapati teksturnya lebih cair daripada biasanya.
3. Menyesuaikan Daya Beli Masyarakat
Penyusutan kemasan snack juga bisa kamu perhatikan saat mengonsumsi wafer misalnya. Dilansir dari detikFinance, penyusutan produk harus dilakukan tidak lain tidak bukan adalah demi mengimbangi daya beli masyarakat, mengingat pandemi membuat sebagian masyarakat kehilangan pekerjaan dan semakin minim pendapatan. Sementara itu, kebutuhan sehari-hari tetap harus bisa terpenuhi. Perusahaan pun memilih untuk mengurangi kualitas produknya agar roda pendapatan dan biaya produksinya tetap bisa berputar.