CakapCakap – Cakap People! Mungkin tampak sepele, namun kebiasaan menahan bersin memiliki efek yang besar terhadap kesehatan. Terlebih jika ini dilakukan terlalu sering.
Saat bersin, tubuh menghasilkan tekanan pada sistem pernapasan. Menutup mulut atau hidung saat bersin akan membuat tekanan kembali ke kepala (sinus), rongga hidung, atau turun ke tenggorokan dan kembali ke dada.

Menahan bersin akan menyebabkan peningkatan tekanan yang nyata, sekitar lima sampai 24 kali lipat dari tekanan bersin normal. Lantas, apa saja efek samping melakukan kebiasaan menahan bersin untuk kesehatan?
1. Menahan Bersin Bisa Membuat Gendang Telinga Bermasalah
Tekanan di balik menahan bersin dapat menyebabkan kerusakan pada telinga tengah dan dalam, termasuk pecahnya gendang telinga.
“Hidung dan telinga kita dihubungkan oleh saluran eustachius. Jika kamu menahan bersin, akan terjadi peningkatan tekanan di hidung, yang nantinya mengalir ke telinga melalui saluran eustachius hingga menyebabkan trauma pada gendang telinga,” kata Dr. Jason Abramowitz, MD, seorang otolaryngologist THT dan Allergy Associates di Oradell, New Jersey, dikutip dari Live Strong.
2. Pecahnya Pembuluh Darah pada Hidung dan Mata
Meningkatnya tekanan akibat tertahannya bersin dapat mengakibatkan pembuluh darah di saluran hidung terjepit dan pecah.
Selain berdampak pada hidung, juga bisa mencederai mata. Hal itu bisa dilihat adanya mimisan kecil atau mata yang memerah. “Kamu mungkin melihat bintik merah di bola mata atau bahkan mimisan kecil,” kata Dr. Abramowitz.
Menahan bersin untuk sementara waktu dapat meningkatkan tekanan intraokular (tekanan di dalam mata). Meskipun ini tidak berbahaya bagi kebanyakan orang, tapi dapat menyebabkan masalah bagi individu dengan kondisi mata tertentu, seperti glaukoma.
3. Aneurisma Otak
Menurut para ahli yang dilansir Healthline, tekanan akibat menahan bersin berpotensi menyebabkan pecahnya aneurisma otak. Ini adalah cedera yang mengancam jiwa yang dapat menyebabkan pendarahan pada tengkorak di sekitar otak.