CakapCakap – Lembaga luar angkasa Amerika Serikat, NASA diketahui berencana untuk kembali ke Bulan dan melakukan perjalanan ke planet Mars melalui program dengan nama Project Artemis dan Lunar Gateway, dalam beberapa tahun ke depan. Seperti yang Cakap People ketahui juga, sejumlah persiapan untuk perjalanan luar angkasa itu pun sudah dilakukan dari sekarang. Terbaru, NASA pun mendapat bantuan tambahan modal dari Australia untuk perjalanan ke Bulan dan planet Mars itu.
Pemerintah Australia berjanji akan melakukan investasi sebesar 150 juta dolar AS atau sekitar Rp 2 triliun untuk mendukung kembalinya NASA ke Bulan, dan juga sudah menyatakan kesanggupannya untuk menyumbang dalam misi ke planet Mars. “Kami mendukung AS untuk kembali ke Bulan, dan bahkan pergi ke planet Mars. Ada peluang besar di sektor luar angkasa Australia, yang ingin kami lipatgandakan jadi 12 miliar dolar AS untuk menciptakan sekitar 20 ribu pekerjaan tambahan pada tahun 2030,” ungkap Perdana Menteri Australia Scott Morrison, dimuat pada laman Liputan6.com.
Lembaga luar angkasa Australia, Australian Space Agency pun berjanji menumbuhkan gagasan baru dan keterampilan teknologi tinggi yang akan membantu mereka bermitra dengan misi-misi AS pada masa depan. Salah seorang astronot Australia, Andy Thomas, yang merupakan tim dalam program pesawat ulang-alik NASA mengatakan komitmen tersebut merupakan penentu bagi program luar angkasa Australia yang masih baru. “Ini investasi dalam teknologi dan perusahaan ilmiah baru, demi membangun basis untuk ekonomi baru di Australia,” ungkap Thomas pula memberikan komentar.
Tak hanya Australia, Jepang juga baru mengumumkan akan bekerja sama dengan Project Artemis NASA, setelah Administrator NASA Jim Bridenstine mengunjungi lembaga luar angkasa negara itu, Japan Aerospace Exploration Agency. Meski belum ada kesepakatan resmi, pemerintah Jepang pun sudah menegaskan akan memainkan peran kunci dalam program tersebut. “Kemampuan JAXA dan Jepang adalah salah satu yang penting. AS dan NASA akan senang melihat Jepang dan JAXA bekerja bersama, kami membangun stasiun ruang angkasa di orbit di sekitar Bulan,” kata Bridenstine pula.
NASA mengungkap Project Artemis akan menjalankan misi pendaratan manusia berikutnya di Bulan pada tahun 2024, sekaligus membawa wanita pertama yang berjalan di permukaan Bulan. Sedang Lunar Gateway akan menjadi pesawat luar angkasa yang mengorbit Bulan dan berfungsi sebagai pit-stop (tempat pemberhentian sementara) untuk perjalanan masa depan ke planet Mars. Wah, luar biasa ya, Cakap People!
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:NASA Siapkan Pakaian Baru untuk Astronot Wanita ke Bulan, Seperti Apa? - CakapCakap