Ingin Pasang Tato? Sebaiknya Ketahui Dulu Hal Ini

Dewasa ini tato bukan hal yang aneh. Dulu, kita hanya menemukan tato di tubuh para mantan narapidana atau anggota pasukan khusus. Sekarang, tato nyaris bertengger di satu dari empat orang yang berusia antara 18 hingga 30 tahun! Saking trend-nya, di masa depan disinyalir akan lebih banyak lagi manusia yang memakai tato dengan usia lebih muda; konon, bisa mencapai 40 persen dari populasi.

Tidak hanya itu, gaes. Ada perubahan dalam konsumen dunia tato. Dulu, hanya pria yang memasang tato di tubuh mereka. Sekarang, justru 65 persen pengguna tato adalah perempuan! So, apakah kamu tertarik ikut-ikutan memasang tato?

Pikirkan dulu risikonya, gaes. Tak ada salahnya kamu mencari tahu alasan orang-orang terdekat kamu memasang tato. Berhubung tato tidak alami, tentu ada risikonya terhadap kesehatan tubuh kamu. Bukan hanya kesehatan dan kecantikan alami kulit kamu yang bakalan rusak, jika tidak hati-hati ada banyak bahaya mengancam di balik trend penggunaan tato. Rata-rata orang yang memasang tato hanya ingin dianggap keren atau berbeda dari lainnya. Sifatnya memang personal, sih. Nah, kalau kamu? Apa alasan kamu ingin memasang tato?

Kalau mau, kamu bisa, kok, memasang tato sementara. Tato jenis ini bisa pudar dalam beberapa hari. Henna, misalnya, bisa kamu gunakan untuk tato jenis ini. Cukup dengan mengoleskan henna dengan pola yang kamu inginkan, kamu sudah memiliki tato temporer. Meski sifatnya sementara, tidak semua orang cocok dengan henna, lho. Ada yang alergi terhadap henna. So, pastikan kamu menggunakan henna yang tepat, yang aman buat kulit kamu dan telah tersertifikasi. Untuk panduan sederhana, hindari ‘black henna’ atau ‘blue henna’. Kemungkinan besar henna jenis ini dibuat dari tar batubara yang sering menimbulkan reaksi alergi.

Buat kamu yang tidak sabar memasang tato permanen, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan, seperti:

1. Jangan menenggak minuman keras atau minum aspirin pada malam keesokan harinya kamu hendak memasang tato
2. Jangan memasang tato saat tubuh kamu tidak fit atau dalam kondisi sakit
3. Pastikan semua jarumnya steril dan belum pernah digunakan
4. Perhatikan dengan seksama studio tato yang hendak kamu datangi. Apakah dia memiliki perangkat desinfektan untuk menetralkan semua peralatan yang digunakan untuk memasang tato? Jika iya, boleh lah kamu memasang tato di sana.
5. Pastikan sang seniman tato. Apakah iya selalu menggunakan sarung tangan steril dan mencuci tangan mereka setelah memasang tato? Tidak jarang seniman tato yang ada sifatnya amatiran dan tidak mengerti cara mengatasi luka akibat pemasangan tato. Juga tidak mengerti bagaimana seharusnya membersihkan diri setelah memasang tato.
6. Pastikan studio tato tersebut bersih.
7. Perhatikan dengan baik bahan-bahan yang digunakan untuk memasang tato pada tubuhmu. Pastikan kamu hafal warna yang digunakan serta mereknya.
8. Pastikan kamu menjalankan saran yang diberikan seusai memasang tato. Sebagai contoh, tidak menutup kemungkinan kamu diminta menggunakan salep pembunuh kuman.

Di luar itu semua, pemasangan tato memiliki banyak risiko. Semua risiko tersebut pada dasarnya muncul terkait dengan proses pemasangan tato itu sendiri; dan bukan pada keberadaan tato. Yang paling umum adalah infeksi, mulai dari infeksi virus seperti HIV atau hepatitis C. Ini disebabkan oleh jarum tato yang kotor. Tidak berhenti di sini, pada sejumlah kasus ditemukan orang menderita MRSA atau impetigo, yang notabene merupakan infeksi lapisan kulit bagian bawah, seusai memasang tato.

Bukan hanya jarum, gaes, tinta yang digunakan pun berpotensi membunuh kamu karena banyak kandungan bakterinya. So, kalau organ tubuh kamu seperti mata, paru-paru atau organ lainnya bermasalah seusai memasang tato, jangan pernah mengeluh, ya. Reaksi paling ringan dari pemasangan tato hanyalah alergi, berupa munculnya ruam berwarna merah dengan berbagai ukuran.So, masih berminat memasang tato?