Ingin Kredibilitasmu Meningkat Pesat? Ikuti Cara Ini

Kredibilitas harganya mahal. Tapi, begitu kamu memilikinya, bisa dipastikan kamu akan menuai sukses besar. Tak mengherankan jika kredibilitas dipandang sebagai sesuatu yang mahal oleh para profesional muda maupun mereka yang punya posisi di perusahaan. Keberadaannya menjadi begitu penting di mata para eksekutif yang baru saja dipromosikan atau mendapat jabatan baru di kantornya. Masing-masing individu seperti ini pasti berusaha keras menunjukkan kalau dirinya punya kredibilitas tinggi di tengah situasi yang penuh tantangan seperti itu.

Nah, buat kamu yang baru saja atau tengah naik daun, penting sekali untuk tahu bagaimana caranya meningkatkan kredibilitas dalam waktu singkat. Kamu tidak usah panik. Cukup praktikkan poin-poin berikut ini. Niscaya kesuksesan akan segera mengiringi kredibilitasmu yang meningkat itu.

Kenali lingkunganmu

Ini merupakan prasyarat pertama dan yang paling utama. Kamu tidak akan bisa menuai buah yang baik jika kamu tidak mengenali lingkunganmu. Kamu baru bisa melakukan yang terbaik dan mendapatkan hasil terbaik dari kerjamu setelah kamu benar-benar tuntas melakukan penilaian yang menyeluruh atas kondisi orang-orang dan atmosfer kerja di posisi barumu, gaes. Lakukan dengan perlahan-lahan tapi dengan intensitas yang meningkat dalam waktu singkat. Kamu tidak perlu buru-buru, karena sikap seperti itu justru membuat kamu kehilangan banyak momen dan peristiwa yang seharusnya kamu perhatikan. Anggap ini sebagai bentuk investasi, dan jangan pernah dijadikan beban. Yang pasti, kamu harus tuntas menjalani tahapan ini karena sangat penting sebagai pijakan karirmu di masa depan. Kamu tidak pernah tahu dimana posisimu beberapa tahun ke depan. Namun, semakin banyak karakter dan suasana yang kamu pahami, semakin tinggi peluangmu untuk bisa menjadi seorang pemimpin yang bijak dan cekatan.

Kembangkan gaya manajemenmu sendiri

Bekerja bersama orang lain tidaklah mudah. Terutama buat kamu yang baru saja naik jabatan atau diangkat menjadi bos. Tapi, kamu harus perhatikan gaya kamu, gaes. Kamu tetaplah seorang bos atau atasan, tapi jangan lupa kalau kamu juga harus berhubungan sosial dengan orang lain. Tidak ada salahnya menjalin pertemanan atau berinteraksi sosial begitu kamu naik daun di kantor. Tugasmu berikutnya adalah menyeimbangkan dua peran tersebut, yakni sebagai teman dan juga sebagai atasan. Jangan terlalu ramah, tapi jangan pula terlampau kaku sebagai seorang pribadi. Setelah itu, pastikan kamu mengembangkan gaya manajemenmu sendiri yang cocok dengan peran dan lingkunganmu. Jangan meniru cara memimpin orang lain atau buku panduan psikologi dan manajemen. Masing-masing situasi sifatnya unik sehingga merupakan tindakan gegabah kalau kamu meniru mati-matian gaya memimpin seorang profesional yang kamu kagumi. Be yourself, gaes.

Teliti dan adil dalam satu waktu

Suatu hal yang lumrah jika sebagai manusia kamu cenderung berat sebelah, lebih suka pada orang atau pribadi tertentu ketimbang yang lain. Kita semua seperti itu. Hanya saja, ketika kamu berada di posisi puncak manajemen, jangan sampai kecenderungan seperti itu muncul dan kamu praktikkan. Fakta di lapangan menunjukkan kalau favoritisme benar-benar ada di ranah profesional dan manajemen perusahaan. Tapi, kalau kamu memutuskan mengambil langkah berdasarkan favoritisme, maka bisa dipastikan kamu tengah menggali lubang kuburmu sendiri. Dampak paling enteng dari favoritisme adalah kerja sama tim di bawahmu akan memburuk karena timbul iri hati dan dengki di antara satu sama lain. Kamu sudah menciptakan bom waktu untuk dirimu. So, jangan pernah menjadikan favoritisme sebagai pilihan. Hatimu boleh panas ketika berhadapan dengan satu orang. Tapi, pastikan kepalamu tetap dingin ketika harus mengeksekusi keputusan yang ada sangkut pautnya dengan orang tersebut.