CakapCakap – Cakap People! Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan langkah-langkah penguncian nasional baru mulai minggu depan.
Mengutip Reuters yang melansir The Times, hal tersebut dilakukan karena kekhawatiran bahwa rumah sakit di Inggris sudah kewalahan dengan kebangkitan kembali kasus COVID-19.
Pembatasan baru dapat diberlakukan mulai Rabu, 4 November dan tetap berlaku hingga 1 Desember, kata Times.
Johnson diperkirakan akan mengadakan konferensi pers pada hari Senin, 2 November, untuk mengumumkan langkah-langkah baru. Mulai dari penutupan kembali semua toko kecuali toko-toko penting dan “pengaturan pendidikan.
Namun, langkah-langkah baru masih dalam pembahasan, dan belum ada keputusan akhir yang dibuat, tambah Times, mengutip sumber senior pemerintah.
Pejabat Kantor Kabinet tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Pada Jumat, 30 Oktober 2020, Inggris melaporkan 24.405 kasus baru COVID-19 dan 274 kematian lebih lanjut dalam 28 hari setelah tes positif. Dengan ini, Inggris mencatat rata-rata lebih dari 20.000 kasus virus corona baru dalam sehari selama seminggu terakhir.
Para ilmuwan pun sudah memperingatkan bahwa infeksi COVID-19 sudah meningkat terus-menerus di Inggris. Jika tidak melakukan sesuatu untuk mengurangi infeksi, skenario dari kasus terburuk, yakni dengan 80.000 kematian dapat terlampaui.
Saat ini, pemerintah memiliki sistem pembatasan tiga tingkat untuk wilayah lokal di Inggris, dengan Tingkat 3 adalah yang tertinggi. Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara menjalankan kebijakan mereka sendiri dalam memerangi pandemi.
Pada pembatasan tingkat ketiga, hubungan sosial antar tetangga dilarang, pub dan bar diperintahkan untuk tetap ditutup, resepsi pernikahan tidak diizinkan, dan perjalanan ke atau dari daerah tersebut harus dihindari.
Laporan Times menambahkan bahwa pemerintah juga mempertimbangkan tindakan regional yang lebih keras, yang dikenal sebagai Tier 4, tetapi para menteri dikatakan mendukung kebijakan nasional.