in ,

Indonesia Peringkat ke-8 dari 119 Negara untuk Misi Penjaga Perdamaian PBB

Indonesia saat ini mengerahkan lebih dari 2.900 personel untuk operasi penjaga perdamaian PBB sambil meningkatkan jumlah perwira perempuan.

CakapCakapCakap People! Indonesia akan terus meningkatkan jumlah personel dalam misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan mempertahankan posisi sebagai salah satu dari sepuluh kontributor terbesar misi dunia. Demikian diungkapkan Kementerian Luar Negeri RI, Jumat, 16 Oktober 2020.

Indonesia saat ini mengerahkan lebih dari 2.900 personel untuk operasi penjaga perdamaian PBB sambil meningkatkan jumlah perwira perempuan.

“Indonesia berada di peringkat kedelapan dari 119 negara yang berkontribusi pada misi penjaga perdamaian PBB,” kata Febrian Alphyanto Ruddyard, Direktur Jenderal Kerjasama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI, dalam sebuah konferensi video, melansir Jakarta Globe.

Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Teguh Arief Indratmoko (kedua kiri) melakukan pemeriksaan pasukan Satuan Tugas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXVII-F Multi Dimensional Integrated Stabilization Mission in Central Afrika Republic (Minusca CAR) saat tiba di Markas Kodam Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, Aceh, Jumat, 16 Oktober 2020. Satgas Kompi Zeni TNI Konga XXXVII-F Minusca CAR yang berjumlah 200 personel dari TNI AD, TNI AL dan TNI AU itu tiba di tanah air setelah selama setahun bertugas bersama pasukan PBB dalam misi perdamaian di Kongo, Afrika Tengah. [Foto: ANTARA/Ampelsa/wsj]

Ketika menjadi presiden Dewan Keamanan PBB pada bulan Agustus 2020, Indonesia berhasil mendapatkan proposal tentang pasukan penjaga perdamaian perempuan yang diadopsi oleh Dewan.

Resolusi 2538 disahkan secara aklamasi untuk mempromosikan peran perempuan sebagai “agen perdamaian” di bawah pasukan penjaga perdamaian PBB.

Resolusi itu menyerukan kepada negara-negara anggota PBB, Sekretariat PBB dan organisasi regional untuk mempromosikan partisipasi penuh, efektif, dan bermakna dari perempuan berseragam dan sipil dalam operasi penjaga perdamaian di semua tingkatan dan di semua posisi, termasuk di posisi kepemimpinan senior.

Resolusi tersebut adalah yang pertama dari jenisnya untuk mempromosikan perempuan sebagai anggota pasukan penjaga perdamaian PBB. Diprakarsai oleh Indonesia, resolusi tersebut telah mendapatkan dukungan dari 97 negara anggota PBB, termasuk semua anggota Dewan Keamanan saat ini.

Jarang ada resolusi yang disponsori oleh seluruh anggota Dewan Keamanan PBB.

Resolusi tersebut mendorong negara-negara anggota untuk mengembangkan strategi dan langkah-langkah untuk meningkatkan pengerahan perempuan berseragam untuk operasi penjaga perdamaian. Ini mendorong kerja sama di antara negara-negara anggota dan antara PBB dan organisasi regional dan sub-regional dalam memajukan partisipasi dan peran perempuan yang lebih besar dalam operasi penjaga perdamaian.

Pasukan penjaga perdamaian PBB saat ini memiliki 5.327 personel perempuan, terhitung hanya 6,4 persen dari keseluruhan penjaga perdamaian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WHO: Remdesivir dan Hydroxychloroquine Terbukti tak Ada Efek pada Pengobatan COVID-19

Tragisnya Hidup Stephen Chow, Aktor Kungfu Hustle yang Bangkrut Karena Dicaplok Hutang