CakapCakap – Cakap People! Indonesia mencatat 308 kematian akibat virus corona pada hari Selasa, 19 Januari 2021. Ini merupakan rekor baru untuk jumlah kematian tertinggi dalam sehari sejak wabah dimulai dan menjadikan total korban meninggal menjadi 26.590, menurut data Kementerian Kesehatan.
Ini adalah untuk ketiga kalinya jumlah kematian harian mencapai 300. Rekor sebelumnya adalah 306 kematian yang dilaporkan minggu lalu.
Rata-rata 234 pasien COVID-19 meninggal setiap hari dalam 19 hari pertama tahun ini atau telah menambahkan sebanyak 4.452 kematian dari 1 Januari 2021 hingga 19 Januari 2021. Dengan kecepatan ini, Januari akan menjadi bulan paling mematikan bagi wabah di Indonesia.
Angka kematian bulanan tertinggi tercatat bulan Desember 2020 lalu dengan total 5.193 kematian.
Indonesia telah mencatat Total 927.380 kasus COVID-19 hingga Selasa, setelah menambahkan sebanyak 10.365 kasus baru dalam 24 jam terakhir.
Jumlah kasus aktif COVID-19 mencapai 146.842, mengakibatkan rumah sakit mendekati kapasitasnya.
Ada lonjakan dramatis dalam jumlah kasus sejak akhir November 2020 dan virus telah menyebar lebih cepat sejak negara ini memasuki tahun 2021, dengan para ahli kesehatan menyalahkan adanya sejumlah perjalanan dan pertemuan publik selama musim liburan.
Rekor Kasus COVID-19 Bulanan
Indonesia telah menambahkan 184.182 kasus sejak 1 Januari 2021 hingga 19 Januari 2021.
Sebagian besar kasus yang dikonfirmasi berasal dari empat provinsi terpadat di negara ini, yakni Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, yang menyumbangkan 60 persen kasus COVID-19 dari penghitungan nasional.
Jakarta mencatat sebanyak 232.289 kasus COVID-19 hingga Selasa, mewakili 25 persen dari angka nasional.
Ibu kota negara ini telah mencatat 3.814 kematian COVID-19 sejak wabah dimulai.
Jakarta telah menambahkan 48.554 kasus baru dalam periode 19 hari, sudah melampaui total bulanan tertinggi 46.874 kasus yang terdaftar pada bulan Desember 2020.
Jawa Tengah mencatat rekor provinsi untuk jumlah kematian COVID-19 tertinggi dalam sehari dengan 104 orang meninggal pada Selasa, sehingga total korban tewas menjadi 4.672.
Ada rata-rata 1.282 kasus per hari sejak 1 Januari di Jawa Tengah, sehingga totalnya menjadi 106.076 kasus COVID-19.
Jawa Timur tetap menjadi tempat paling mematikan dalam wabah di Indonesia dengan total 7.057 kematian pada Selasa, setelah menambahkan 89 kematian lebih banyak dari hari sebelumnya.
Jawa Timur adalah provinsi terakhir yang mencapai hitungan enam digit dengan total 101.197 kasus COVID-19.
Jawa Barat mengikuti jalan yang sama dengan mencatat 32.157 kasus month to date, mengalahkan tertinggi bulanan 31.062 kasus yang juga tercatat pada bulan Desember 2020. Provinsi dengan penduduk 50 juta itu sekarang memiliki 115.736 kasus dan 1.399 kematian hingga Selasa.
Sulawesi Selatan adalah provinsi lainnya yang memiliki angka kasus COVID-19 month to date telah melampaui angka bulanan tertinggi. Provinsi ini telah menambahkan 11.308 kasus dalam 19 hari pertama tahun ini, dibandingkan dengan tertinggi bulanan 10.390 kasus pada bulan Desember 2020.
Sulawesi Selatan mencatat total 42.355 kasus, tertinggi di luar empat besar di Jawa, dan 694 kematian hingga Selasa.
Kalimantan Timur berada di urutan berikutnya dengan total 34.429 kasus, tetapi memiliki jumlah kematian tertinggi kelima yaitu 890.
Bali mengalami peningkatan kasus COVID-19 pada awal Desember 2020 dan telah menambah laju infeksi baru sejak awal bulan Januari 2021 ini. Ada rata-rata 220 kasus per hari dalam 19 hari terakhir, dibandingkan dengan rata-rata 120 kasus per hari di bulan Desember 2020.
Bali memiliki total 21.777 kasus dan menempati peringkat ke-10 di antara provinsi-provinsi yang terkena dampak terparah, tetapi saat ini melampaui Riau (27.626) dan Sumatera Barat (25.743).
Kasus COVID-19 meningkat di Banten dan Yogyakarta, dua provinsi lain di pulau terpadat di Jawa.
Banten telah mencatat total 22.538 kasus hingga Selasa, dengan rata-rata 230 kasus per hari pada bulan Januari 2021 ini.
Yogyakarta menduduki peringkat ke-12 dengan total 17.515 kasus COVID-19. Namun, provinsi di selatan Jawa itu mencatat kenaikan 188 persen dalam kurun waktu 50 hari, melansir The Jakarta Globe.