in ,

Indonesia Juara Piala Thomas Setelah 19 Tahun; Kalahkan China!

Setelah menjuarai edisi 2002, Indonesia sudah tiga kali masuk final namun gagal pada 2010 hingga 2016.

CakapCakapCakap People! Penantian panjang Indonesia untuk meraih satu lagi trofi di kejuaraan bulu tangkis beregu putra Piala Thomas berakhir dengan kemenangan 3-0 atas China, Minggu, 17 Oktober 2021.

Kemenangan rubber game Jonatan Christie atas Li Shi Feng memastikan trofi kembali ke Indonesia tanpa perlu memainkan pertandingan keempat dan kelima dan menandai kembalinya dominasi negara ini di turnamen dua tahunan tersebut.

Sejak Piala Thomas pertama kali diadakan pada tahun 1949, Indonesia telah memenangkan 14 kali, lebih banyak dari negara lain. Setelah menjuarai edisi 2002, Indonesia sudah tiga kali masuk final namun gagal pada 2010 hingga 2016.

China tertinggal di belakang dengan 10 trofi dan telah menyamai rekor Indonesia dengan lima kemenangan beruntun antara 2004 hingga 2012.

Reaksi pebulu tangkis Indonesia Jonatan Christie usai memenangkan pertandingan penentuan di final Piala Thomas melawan China di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu, 17 Oktober 2021. [Foto: Badminton World Federation]

Mereka datang ke final hari Minggu di Aarhus, Denmark setelah baru-baru ini memenangkan dua gelar tim utama lainnya – Piala Sudirman dan Piala Uber.

Namun Indonesia mengawali laga dengan nyaman di Ceres Arena dengan Anthony Sinisuka Ginting mengalahkan Lu Guang Zu 18-21, 21-14, dan 21-16 di laga pembuka.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang secara mengejutkan promosi ke ganda pertama Indonesia membuka jalan bagi kemenangan dengan kemenangan 21-12 dan 21-19 atas He Ji Ting/Zhou Hao Dong.

“Piala Thomas akhirnya kembali ke Indonesia setelah penantian selama 19 tahun lamanya,” tulis Presiden Joko Widodo di akun Instagramnya sembari mengucapkan selamat kepada para pemain dan pelatih.

https://www.instagram.com/p/CVIrbhcBxwl/

Jonatan mengatakan membantu tim memenangkan Piala Thomas menempatkan dia di puncak karirnya.

“Ini pencapaian terbesar saya, lebih besar dari emas Asian Games saya,” katanya kepada Federasi Bulu Tangkis Dunia.

Namun, perayaan di atas panggung agak kurang lengkap karena tidak ada pengibaran bendera merah putih meski lagu kebangsaan dinyanyikan.

Hal itu dikarenakan Indonesia dikenai sanksi oleh Badan Anti-Doping Dunia karena tidak mematuhi kode anti-doping. Menurut website WADA, ketidakpatuhan “adalah akibat dari ketidaksesuaian dalam menerapkan program pengujian yang efektif” untuk tahun 2020 dan 2021, melansir Jakarta Globe.

Bendera Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dikibarkan di Ceres Arena sebagai pengganti bendera nasional saat penyerahan piala.

Berita itu memicu kemarahan di dalam negeri, termasuk dari legenda bulu tangkis Taufik Hidayat yang turun ke Instagram untuk mengkritisi Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) dan pejabat olahraga.

“Ada apa dengan LADI dan pemerintah kita? Kerjamu selama ini ngapain? Bikin malu negara Indonesia aja,” tulisnya.

https://www.instagram.com/p/CVIqottJJ5j/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Keracunan Vitamin D: Hati-hati Jika Alami 5 Tanda Ini!

Ribuan Siswa di Sydney Kembali ke Sekolah; Masker tak Lagi Wajib di Kantor