CakapCakap – Cakap People! Indonesia menjadi satu di antara lebih dari 100 negara yang ikut berpartisipasi dalam program uji coba pengobatan virus corona (COVID-19) yang diinisiasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Inisiatif Solidarity Trial WHO bertujuan mencari treatment paling efektif untuk pengobatan COVID-19,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers secara virtual dari Jakarta, Rabu, 29 April 2020, Kantor Berita Antara melaporkan.
https://www.instagram.com/p/B91YjDqgqQM/?igshid=fa13s384k38y
Program tersebut dilakukan melalui perbandingan antara perawatan yang standar dan perawatan yang menggunakan empat jenis obat-obatan yang sedang diujicobakan yaitu remdisivir, lopinavir/ritonavir, lopinavir/ritonavir yang dikombinasikan dengan interferon beta-1a, serta klorokuin atau hidroksiklorokuin.
Sejauh ini, kata Menlu, terdapat 22 rumah sakit di Indonesia yang bergabung dalam uji coba ini yaitu RSPI Prof. Sulianti Suroso Jakarta, RSUP H. Adam Malik Medan, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, RSUP Dr. Soetomo Surabaya, RS Universitas Udayana Bali, RSUP Dr. Kariadi Semarang, RSUD Ambarawa, RSUP Dr. Sardjito Yogyarta, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, RSUD Dr. Moewardi Solo, RSUP Persahabatan Jakarta.
Kemudian, RSUP Prof. Dr. Kandou Manado, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, RSJ Prof. Soerojo Magelang, RSUP Dr. M. Djamil Padang, RS Universitas Airlangga Surabaya, RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi, RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, RS YARSI Jakarta, RSPAU Dr. Esnawan Antariksa Jakarta, serta RSUP Sanglah Bali.
“Selain itu, berbagai kerja sama di skala internasional dan nasional saat ini secara intensif dilaksanakan untuk pengembangan vaksin maupun uji coba obat-obatan COVID-19,” kata Menlu Retno.
Kerja sama yang dimaksud meliputi, Kimia Farma dan Gilead Sciences yang tengah menjajaki penggunaan remdivisir yang saat ini sedang menunggu hasil uji klinis di Amerika Serikat, Bio Farma dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dalam pengembangan plasma darah untuk membantu pasien COVID-19 dengan gejala sedang.
Bio Farma bekerja sama dengan Kemenristek dan Lembaga Eijkman juga telah membentuk konsorsium untuk pengembangan vaksin. Konsorsium ini akan bekerja sama dengan mitra-mitra internasional.