CakapCakap – Cakap People, dunia dikejutkan dengan kabar bom di kawasan Filipina Selatan. Kabar ini tidak hanya menggemparkan masyarakat disana, tetapi juga masyarakat dunia termasuk Indonesia. Jika beberapa kali Indonesia mengalami serangan bom di pusat keramaian dan pusat ibadah, ternyata serangan ini juga menimpa saudara-saudari kita di sebuah gereja katolik di Pulau Jolo, lepas laut Mindanao, Filipina Selatan. Bagaimana respon Indonesia akan serangan bom yang tidak manusiawi ini?
Pemerintah Indoneisa melalui Kementerian Luar Negeri RI, mengecam tindakan serangan bom yang terjadi pada Minggu, 27 Januari 2019 lalu. Kejadian ini terjadi secara berurutan, tepat saat misa atau ibadah minggu berlangsung di gereja ini. Dilaporkan sedikitnya ada 21 korban meninggal dunia, dan ada 111 lainnya yang luka. Kalkulasi data korban ini disampaikan oleh otoritas Filipina secara resmi. Indonesia menyampaikan duka yang mendalam akan hal tersebut, bagi pemerintah FIlipina, dan khususnya bagi para korban dan keluarganya. Indonesia berharap agar kondisi disana bisa segera pulih.
Beberapa waktu setelah kejadian ini, pengakuan mengejutkan datang dari Kelompok ISIS yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman yang terjadi di gereja tersebut. Kejadian di Katedral Katolik Roma Our Lady of Mount Carmel ini membuka sebuah fakta baru, bahwa Pulau Jolo dalam beberapa tahun terakhir sudah menjadi incaran kelompok teroris yang terafiliasi ISIS. ISIS juga sudah dikenal sebagai kelompok yang selama ini meresahkan masyarakat Filipina, atas kejadian pengeboman dan penculikan.
Kawasan ini sudah sejak lama diketahui berkonflik. Ada sebuah proses referendum dan pemungutan suara yang menghasilkan Wilayah Otonomi Bangsamoro di Muslim Mindanao (BARMM), menggantikan Wilayah Otonomi di Muslim Mindanao (ARMM). Wilayah ini meliputi beberapa provinsi yang total kawasannya sangat luas, mulai dari Provinsi Basilan, Lanao del Sur, Maguindanao, Sulu, dan Tawi-tawi serta Kota Marawi dan Lamitan. Ini adalah solusi politik atas pertempuran berdarah yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Pertempuran ini berlangsung antara kelompok separatis yang mayoritas memeluk agama Islam, dan tentara nasional Filipina. Dalam pertempuran ini, ada ratusan ribu orang tewas.
Teror yang terjadi di gereja hari Minggu lalu, disinyalir merupakan dampak dari masyarakat Jolo yang memilih tidak dalam referendum yang dilakukan oleh pemerintah setempat.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Mengenal Notre-Dame Paris, Gereja Katedral Termegah di Dunia yang Terbakar Hebat - CakapCakap