CakapCakap – Cakap People! Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI) akan mulai mendistribusikan vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Inggris yaitu AstraZeneca pada hari Senin, 22 Maret 2021, setelah sempat ditunda di tengah laporan sejumlah kasus pembekuan darah di Eropa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan European Medicines Agency (EMA) menyatakan tidak ada bukti hubungan antara vaksin dan pembekuan darah yang dilaporkan.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksin tersebut akan didistribusikan ke seluruh negeri setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencabut penangguhan pada hari Jumat, 19 Maret 2021.
“Sebagai pelaksana program vaksinasi nasional, kami akan mulai mendistribusikan vaksin AstraZeneca ke seluruh Indonesia pada Senin,” kata Siti dalam video conference di Jakarta, seperti dikutip The Jakarta Globe.
Dia menyatakan keyakinannya bahwa semua dari 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca yang ada akan diberikan sebelum kedaluwarsa pada akhir Mei 2021.
“Saat ini kami dapat memberikan hingga 250.000 dosis vaksin per hari,” katanya.
Berbicara secara terpisah, juru bicara BPOM, Lucia Rizka Andalusia, mengatakan bahwa badan tersebut telah berkonsultasi dengan WHO dan otoritas kesehatan di negara lain tentang keamanan vaksin AstraZeneca, menyusul laporan adanya pembekuan darah setelah vaksin tersebut diberikan.
Dia menunjuk pada kesimpulan EMA pada hari Kamis bahwa “manfaat vaksin dalam memerangi ancaman COVID-19 yang masih meluas lebih besar daripada risiko efek samping”.
EMA juga menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca tidak terkait dengan peningkatan risiko pembekuan darah secara keseluruhan pada mereka yang menerimanya.
“EMA juga menggarisbawahi bahwa tidak ada masalah kualitas terkait batch spesifik vaksin AstraZeneca,” ujarnya.
Lucia mengatakan Indonesia mendapat vaksin AstraZeneca yang diproduksi di Korea Selatan melalui skema multilateral Covax.
AstraZeneca adalah vaksin COVID-19 kedua yang digunakan di Indonesia. Sejauh ini, Indonesia telah memberikan lebih dari 7 juta dosis vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech China hingga hari Jumat, 19 Maret 2021.
Lebih dari 2 juta warga Indonesia telah divaksinasi penuh terhadap COVID-19 dan hampir 5 juta lainnya telah menerima setidaknya satu dosis suntikan vaksin Sinovac sejak kampanye dimulai pada 13 Januari 2021.