in ,

India Wajibkan Tes Molekuler COVID-19 Bagi Pelancong yang Datang dari Brasil, Afrika Selatan dan Inggris

Semua penumpang juga harus menunjukkan laporan negatif COVID baru-baru ini sebelum naik ke penerbangan apa pun ke India, kecuali dalam keadaan luar biasa seperti kematian dalam satu keluarga.

CakapCakapCakap People! India akan mewajibkan tes molekuler COVID-19 bagi orang-orang yang datang secara langsung atau tidak langsung dari Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil sebagai upaya untuk menahan penyebaran varian baru virus corona yang lebih menular yang ditemukan di negara-negara tersebut.

Reuters melaporkan, Kamis, 18 Februari 2021, India, yang melaporkan jumlah infeksi COVID-19 tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat, telah mendeteksi varian Afrika Selatan pada empat orang bulan lalu dan satu orang Brasil bulan ini.

Pemerintah mengatakan strain Afrika Selatan dan Brasil dapat lebih mudah menginfeksi paru-paru seseorang daripada varian Inggris. India sejauh ini melaporkan 187 kasus infeksi dengan varian baru Inggris.

Ilustrasi. [Foto via Pixabay]

Pemerintah India pada Rabu malam, 17 Februari 2021, mengatakan maskapai penerbangan akan diminta mulai minggu depan untuk memisahkan pelancong yang masuk dari negara-negara tersebut. India tidak memiliki penerbangan langsung dengan Brasil dan Afrika Selatan, dan kebanyakan orang yang bepergian dari negara-negara ini umumnya transit melalui bandara Timur Tengah.

“Semua pelancong yang tiba dari / transit melalui penerbangan yang berasal dari Inggris, Eropa atau Timur Tengah wajib menjalani tes molekuler konfirmasi dengan pembayaran sendiri pada saat kedatangan,” kata Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India dalam sebuah pernyataan.

Semua penumpang juga harus menunjukkan laporan negatif COVID baru-baru ini sebelum naik ke penerbangan apa pun ke India, kecuali dalam keadaan luar biasa seperti kematian dalam satu keluarga.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Infeksi virus corona India naik 12.881 dalam 24 jam terakhir, sehingga total kumulatif kini menjadi sekitar 11 juta kasus, sementara kematian meningkat 101 menjadi total lebih dari 156.000 orang. Itu merupakan peningkatan kasus harian tertinggi dalam seminggu. Negara bagian Kerala dan Maharashtra telah mengalami peningkatan baru-baru ini dalam kasus-kasus yang mungkin disebabkan oleh pembukaan kembali kegiatan ekonomi dan lainnya.

Sebuah survei serologis pemerintah yang dirilis bulan ini mengatakan hampir 300 juta dari 1,35 miliar orang India mungkin telah terinfeksi oleh virus tersebut.

Negara itu juga telah memberikan 9,2 juta dosis vaksin sejak memulai kampanyenya pada 16 Januari.

Sebuah survei yang dilakukan oleh platform online yang berbasis di New Delhi LocalCircles, yang dirilis pada hari Kamis, 18 Februari, menemukan bahwa setengah dari 8.211 respondennya bersedia untuk diinokulasi, dibandingkan dengan keraguan vaksin sebesar 69% pada minggu pertama bulan Januari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pfizer: Varian Baru Virus Corona Afrika Selatan Mengurangi Perlindungan Antibodi Vaksin

Meretas Lebih dari Rp 18 Triliun, AS Tuntut Tiga Warga Korea Utara