CakapCakap – Cakap People! Di tengah kesibukan India yang sedang berjuang untuk mengendalikan wabah virus corona baru yang belum ditemukan vaksinnya ini, negera dengan populasi terbesar kedua dunia setelah China ini juga harus menghadapi tantangan lain; serangan hama yang dinilai terburuk dalam hampir 30 tahun!
Pihak berwenang India pada Selasa, 26 Mei 2020, mengirimkan pesawat nirawak dan traktor untuk melacak pergerakan belalang gurun dan menyemprotkan insektisida untuk menghalau serangan hama belalang terburuk tersebut.
Sekitar 50.000 hektar lahan pertanian di India telah hancur oleh serangan belalang. Dikhawatirkan India akan menghadapi kekurangan pangan terburuk sejak 1993.
Mengapa hama belalang sangat berbahaya?
Menurut organisasi pangan dan agrikultur di bawah PBB yaitu Food and Agriculture Organization (FAO) belalang gurun biasanya menyerang bagian barat India dan beberapa wilayah di negara bagian Gujarat mulai bulan Juni hingga November. Namun, Organisasi Peringatan Belalang di Kementerian Pertanian telah melihat keberadaan mereka di India pada awal April tahun ini.
FAO memperhitungkan bahwa sekelompok belalang yang berjumlah 40 juta ekor dapat memakan bahan pangan sebanyak yang dimakan oleh 35.000 manusia.
Kawanan hama tersebut saat ini telah menghancurkan tanaman musiman di negara bagian Rajasthan dan Madhya Pradesh. Hama ini menyebabkan produksi pangan musiman lebih rendah dari biasanya dan menyebabkan kenaikan harga bahan pangan.
Krisis agraria dan inflasi pangan akan sangat menghambat India dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Ribuan pekerja migran di negara itu telah meninggal kelaparan saat India tiba-tiba memberlakukan lockdown skala nasional untuk memperlambat laju penyebaran virus corona. Para pekerja ini mendadak kehilangan upah harian mereka untuk membeli makan.
FAO: Penanganan hama butuh waktu
Direktur Jenderal FAO, Qu Dongyu, juga memperingatkan bahwa upaya untuk mengendalikan hama belalang gurun akan memakan waktu.
Terlepas dari operasi pengendalian hama yang telah dilakukan, hujan lebat yang terjadi baru-baru ini telah menciptakan kondisi ideal untuk reproduksi hama belalang di beberapa negara.
FAO juga telah memperingatkan bahwa serangan belalang akan meningkat pada bulan depan, ketika belalang di Afrika Timur mencapai India.
Belalang muda akan tumbuh menjadi belalang dewasa yang rakus pada bulan Juni bertepatan dengan masa petani memulai panen, tulis FAO di situs mereka.
“Belalang, dikombinasikan dengan dampak COVID-19, dapat menyebabkan konsekuensi bencana pada mata pencaharian dan ketahanan pangan,” tegas Qu, dikutip dari DW.