in ,

Imbauan BMKG IV Makassar Bagi yang Ingin Rayakan Pergantian Malam Tahun Baru di Luar Rumah

Musim hujan telah memasuki wilayah Makassar dan sekitarnya.

CakapCakapCakap People! Untuk kamu yang ingin merayakan malam pergantian tahun baru 2020 di luar rumah, ada baiknya jika kamu memperhatikan cuaca yang saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan, utamanya untuk kamu yang tinggal di wilayah Makassar, Sulawesi Selatan.

Balai Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar memprediksi akan terjadi hujan dengan intensitas sedang pada pergantian tahun 2019 di Sulawesi Selatan, khususnya di wilayah Kota Makassar.

Foto: Pixabay

“Kemungkinan siang hingga malam hari intensitas hujan sedang 20-50 ml. Tetapi potensi terbesar pada sore hingga malam hari di pergantian tahun,” kata Kepala Bidang Data dan Informasi Balai BBMKG Wilayah IV Makassar, Hanafi Hamzah di Makassar, Senin, 30 Desember 2019, dikutip dari Kantor Berita Antara.

Hanafi menyampaikan perkiraan cuaca pada 1 Januari 2020 tetap berpeluang hujan yang cukup besar, terlebih pada 31 Desember 2019. Sehingga ia mengimbau masyarakat agar kegiatan akhir tahun perlu disesuaikan dengan kondisi cuaca.

“Kita imbau masyarakat memperhatikan kondisi cuaca, apabila terjadi hujan pada pergantian tahun, jangan memaksakan untuk berada di luar rumah sebab pola dinamikanya pada tanggal 1 Januari 2020 masih tetap hujan, kemungkinan siang hari,” paparnya.

Menurut Hanafi, meskipun masa transisi musim hujan telah dilalui, namun potensi angin kencang masih bisa saja terjadi dengan kondisi gelombang laut 0,5 – 1,25 yang statusnya tidak terlalu signifikan.

Berdasarkan data Stasiun Klimatologi Maros, puncak curah hujan akan terjadi pada Januari-Februari pada wilayah Pantai Barat Sulawesi Selatan. Wilayah itu mencakup Kabupaten Barru, Pangkep, Maros Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponton, sebagian wilayah Bantaeng dan Selayar.

Foto: Pixabay

Potensi banjir yang saat ini diwaspadai pada 21-23 Januari sesuai dengan bencana banjir yang menenggelamkan sebagian besar kabupaten di Sulsel pada tahun 2019 ini. Oleh karena itu, pihak Stasiun Klimatologi Maros sedang konsentrasi pada wilayah Pantai Barat.

“Kami konsentrasi di laut barat, intensitas hujan Januari dan Februari mencapai 700-800 ml, curah hujan ini akumulasinya selama satu bulan dan ini kami harus waspadai,” jelasnya.

Sementara pada Februari, intensitas hujannya akan lebih rendah atau menurun menjadi 600-700 ml. “Meski demikian, kita harus waspadai angin kencang, karena peluang angin tetap ada,” kata Hanafi.

Selain itu, Daerah Sebelah Utara Sulsel yang masuk pada zona musim (sepanjang tahun terjadi hujan) akan mengikuti intensitas kejadian hujan di daerah Pantai Barat Sulsel dengan pola non sum. Daerah ini termasuk Kabupaten Luwu Utara, Luwu Timur, Luwu, Palopo, Enrekang, Toraja dan Toraja Utara.

One Comment

Leave a Reply

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kebakaran Hebat Melanda Australia Tenggara, Ribuan Orang Dievakuasi

Mulai 1 Januari, Pendakian Gunung Rinjani di Pulau Lombok Bakal Ditutup Sementara