Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Seorang ilmuwan, Dr Mike Tildesley, dari Universitas Warwick mengatakan bahwa COVID bisa menjadi ‘mirip’ dengan flu biasa.
Dr Tildesley, anggota kelompok Pemodelan Influenza Pandemi Ilmiah yang maasuk dalam SAGE, telah menawarkan beberapa pemikiran yang memberikan harapan selama wawancara dengan Times Radio, seperti dilansir Unilad.co.uk.
Petugas medis mencatat bahwa kasus COVID di London akhirnya mulai melambat menjadi pertanda baik untuk masa depan dan bahwa mungkin ada ‘sinar cahaya pertama’ untuk hidup dengan pandemi jangka panjang.
Dia menjelaskan:
“Hal yang mungkin terjadi di masa depan adalah Anda mungkin melihat munculnya varian baru yang lebih ringan, dan pada akhirnya, dalam jangka panjang, yang terjadi adalah COVID menjadi endemik dan Anda memiliki versi yang lebih ringan. Ini sangat mirip dengan flu biasa yang telah kita alami selama bertahun-tahun.”
Meski ini semua terdengar seperti kabar baik, Dr Tildesley dengan cepat mengatakan bahwa “kita belum sampai di sana”, menambahkan masih ada tingkat ‘mengkhawatirkan’ varian Omicron di Timur Laut dan Barat Laut Inggris .
Dia melanjutkan:
“Kita belum cukup sampai di sana, tetapi mungkin Omicron adalah sinar cahaya pertama di sana yang menunjukkan bahwa itu mungkin terjadi dalam jangka panjang – tentu saja, jauh lebih menular daripada Delta, yang mengkhawatirkan, tetapi jauh lebih ringan.”
“Mudah-mudahan, saat kita bergerak lebih ke arah mata air dan melihat bagian belakang Omicron, kita bisa mendapatkan lebih banyak keterkaitan hidup dengan COVID sebagai penyakit endemik dan melindungi yang rentan.”
Ilmuwan itu melanjutkan dengan mengatakan “tidak terdengar semua malapetaka dan kesuraman” dan itu adalah “kabar baik” bahwa masa tinggal pasien Omicron di rumah sakit tampaknya “rata-rata lebih pendek” daripada varian yang sebelumnya.
