in ,

Hypatia, Batu Misterius yang Tak Pernah Terungkap Asal-Usulnya

CakapCakap – Setiap benda yang ada di muka bumi ini pasti bisa ditelusuri asal-usulnya, termasuk juga manusia. Cakap People pun tentunya begitu, jelas asal-usul nenek moyangnya. Namun, ada salah satu benda di bumi yang hingga saat ini tidak diketahui dari mana berasal. Yakni, pecahan kerikil bernama Hypatia, yang hingga kini masih membuat para ilmuwan di seluruh dunia merasa kebingungan selama dua dekade. Berbagai misteri dari kerikil tersebut muncul sampai sekarang.

Hypatia, batu misterius yang belum terungkap asal-usulnya sejak ditemukan pada tahun 1996. Via tempo.co

Seperti dilaporkan oleh laman Beritagar.id, penelitian yang dilakukan untuk menentukan asal-usul batu itu malah memunculkan misteri baru. Kerikil itu ditemukan di wilayah barat daya Mesir pada tahun 1996 oleh Aly Barakat, seorang ahli geologi yang saat itu bekerja di Survei Geologi Mesir. Saat itu, dia sedang mempelajari Libyan Desert Glass (Gelas Gurun Libya), yakni kaca silika warna kuning yang diyakini berasal dari pecahan meteor. Sejak awal, dia yakin itu tidak berasal dari perut bumi.

Hasil penelitian lanjutan oleh tim ilmuwan dari University of Johannesburg, Afrika Selatan, yang dipimpin Jan D Kramers dan dipublikasikan pada tahun 2013 telah membuktikannya. Mereka pun menyatakan Hypatia kemungkinan besar adalah pecahan inti sebuah komet yang jatuh ke bumi sekitar 28,5 juta tahun lalu. Ukurannya sendiri hanya beberapa centimeter. Namun, dari penelitian itu pun kemudian muncul pula misteri baru, bahwa materi pembentuk batu tersebut ternyata tidak memiliki karakteristik dasar umum yang terdapat di benda langit apapun yang beredar di tata surya.

Batu Hypatia ditemukan di Mesir dan hingga saat ini masih ditelusuri asal-usulnya. Via harianbernas.com

Dikutip pula dari laman Tempo.co, Kramers menjelaskan bahwa batu Hypatia mengandung senyawa mikro-mineral. Dia dan timnya menduga batu ini terbentuk di lingkungan yang dingin di tata surya. “Hypatia ini mungkin terbentuk di lingkungan yang dingin, mungkin pada suhu di bawah nitrogen cair di bumi (-196 Celsius). Di tata surya kita, lingkungan seperti ini berada di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter,” ungkap Kramers menjelaskan lebih lanjut mengenai perkiraan asal-usul Hypatia.

Kerikil Hypatia sendiri dinamakan seperti nama matematikawan wanita abad ke-2 yang berasal dari Alexandria, Mesir. Setelah dianalisis, batu ini pun berisi berlian. Cakap People tertarik menelitinya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Konsumsi Makanan Ini Bisa Turunkan Risiko Kanker, Apa Saja?

Duh! Penggunaan Rokok Elektrik Meningkat 80% pada Remaja AS