in Berita, NASIONAL

HUT RI ke-75: Hanya Delapan Siswa Jadi Petugas Paskibraka Tahun Ini Karena Pandemi COVID-19

Kedelapan anggota Paskibraka itu adalah siswa SMA dari delapan provinsi di Indonesia yang bertugas tahun 2019 lalu.

by Siti Nurhajaiti August 14, 2020, 12:25 am 16.1k Views

CakapCakap – Cakap People! Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekan RI tahun ini akan berbeda karena pandemi COVID-19 yang masih terjadi hingga saat ini.

Jika tahun-tahun sebelumnya ada puluhan siswa pilihan dari seluruh Indonesia yang berbaris dalam upacara pengibaran bendera merah putih secara nasional, kini mereka akan absen dari layar televisi tahun ini karena pemerintah telah memangkas tim pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) menjadi hanya delapan orang saja.

https://www.instagram.com/p/CD08cjZhYQi/?igshid=zvhnlq0jh6la

Sebagaimana diketahui, dalam formasi sebelum pandemi, terdapat sebanyak 68 orang pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka), yang mewakili 34 provinsi yang ada di Indonesia, yang menjadi petugas untuk mengibarkan bendera Merah Putih di Istana Merdeka di Jakarta Pusat pada 17 Agustus.

Pada hari Kamis, 13 Agustus 2020, Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah mengukuhkan delapan siswa tersebut, di mana mereka seluruhnya adalah anggota tim Paskibraka tahun 2019 lalu, sebagai tim Paskibraka pada upacara HUT RI ke-75 pada hari Senin, 17 Agustus 2020.

“Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan kemudahan dalam menjalankan tugas untuk negara ini,” kata Presiden Jokowi saat upacara pelantikan tim Paskibraka yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Presiden Joko Widodo menyerahkan bendera kepada anggota Paskibraka sebelum upacara pengibaran bendera pada perayaan Hari Kemerdekaan ke-71 di Istana Kepresidenan Jakarta Pusat pada 17 Agustus 2016. Pemerintah telah memangkas tim Paskibraka menjadi hanya delapan anggota tahun ini karena pandemi COVID-19. [Foto: The Jakarta Post / Seto Wardhana]

Kedelapan anggota Paskibraka itu adalah siswa SMA dari delapan provinsi di Indonesia.

Mereka antara lain adalah Indrian Puspita Rahmadhani dari SMA SMAN 1 Bireuen di Aceh, I Gusti Agung Bagus Kade Sangga Eirav Adhita dari SMAN 1 Mendoyo di Bali, Sudrajat Prawijaya dari SMAN 4 Rejang Lebong di Bengkulu dan Muhammad Arief Wijaya dari SMAN 2 Kendari di Sulawesi Tenggara.

Selain itu, ada Muhammad Asri Maulana dari SMAN 1 Kandangan Kalimantan Selatan, Dhea Lukita Andriana dari SMAN 1 Ngunut Tulungagung di Jawa Timur, Muhammad Adzan dari MAN 2 Bima di Nusa Tenggara Barat dan Sylvia Kartika Putri dari SMA Kartika 1-4 Pematang Siantar di Sumatra Utara.